Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (15)

Tidak Boleh Menafikan Identitas Lain

Senin, 29 Agustus 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Nabi menyadari betul apa arti kemanusiaan dan bagaimana cara menaklukkan jiwa yang keras. Nabi sering membalas orang yang selalu melancarkan serangan dengan cara-cara lembut.

Ternyata hasilnya sangat menakjubkan, orang-orang yang menyerang Nabi itu takluk dengan kelembutan Nabi. Seandainya Nabi melawannya dengan kekerasan yang sama maka tentu tidak bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi. Itulah pelajaran kepribadian dari Nabi.

Baca juga : Kebhinnekaan Adalah Rahmat

Jika setiap kekerasan dihadapi dengan kekerasan, jika setiap cemoohan dibalas dengan cemohan, dan jika setiap penghinaan dibalas dengan penghinaan, maka ketegangan akan mewarnai kehidupan kita.

Kadang-kadang kita memang harus menempatkan diri kita sebagai “kakak” yang kadangkala harus mengalah terhadap “adik”. Jika ada orang menghina kita, anggaplah mereka itu “adik” dan kita sebagai “kakak”. Pada akhirnya, sang adik akan lebih membutuhkan figur sang “kakak”.

Baca juga : Melindungi Kebebasan Beragama Dan Berkeyakinan

Yang menjadi masalah, kalau tidak ada yang mau menjadi “kakak”, semuanya mau menjadi “adik”. Mari kita berupaya agar kita semua menjadi “kakak”, supaya kehidupan dalam berbangsa dan bermasyarakat tenteram adanya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.