Dark/Light Mode

Kapolri Muter Sewu Kuto

Senin, 4 Juli 2022 06:15 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagelaran wayang kulit memperingati HUT Bhayangkara ke-76 di halaman Mabes Sabtu kemarin ramai dan meriah. Setelah hampir dua tahun minus hiburan akibat pandemi, Polri cerdas mengambil hati rakyat dengan nanggap wayang Tiga dalang sekaligus, yakni Ki Anom Dwijo Kangko, Ki Sutrisno, dan Ki Yanto keroyokan membawakan lakon “Semar Mbangun Khayangan”.

Suasana tambah gayeng saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo naik panggung membawakan lagu “Sewu Kuto”. Syair lagu Sewu Kuto menggambarkan kerinduan seseorang pemuda kepada kekasihnya. Dia rela muter sewu kota untuk mencari orang yang dicintai. Sama halnya dengan kerinduan Pak Kapolri untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan dikatakan “sustain” jika dalam membangun tidak menimbulkan masalah dan liability kepada anak cucu kita.

Baca juga : Dendam Politik Widura

Konsep Semar Mbangun Khayangan rupanya mengilhami Kapolri dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural dalam rangka mewujudkan Indonesia tangguh. Berpikir secara prediktif dan responsible merupakan konsep dasar Polri dalam menghadapi tantangan global. Tugas kepolisian kedepan tidak cukup melayani dan melindungi masyarakat. Peraturan Presiden (Perpres) no. 11 Tahun 1946, Menegaskan bahawa Polri dituntut menjadi instansi mandiri dan independen dalam menjalankan tugasnya.

“Tugas polisi semakin berat Mo. Isu-isu global seperti mengamankan perubahan iklim, supply chain dan transisi energi menjadi tugas tambahan polisi,” celetuk Petruk sok tahu. Romo Semar mesem tidak serta merta mau menanggapi komentar Petruk. Romo Semar Sedang galau dengan kegaduhan di beberapa SPBU akibat dampak kebijakan beli BBM dengan aplikasi. Semestinya teknologi mempermudah urusan manusia, bukan malah sebaliknya.

Baca juga : Intervensi Wahyu Ratu

Seperti biasa pisang rebus dan kopi pahit selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Sekali-kali kepulan asap rokok klobot dibiarkan menari-nari tidak peduli dengan kegalauan hati yang sedang terjadi. Romo Semar flashback ke zaman Mahabarata. Di mana Semar berniat membangun khayangan atau jati diri para satria Amarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.