Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menghemat Politik Identitas (37)

Menghargai Kepemimpinan Perempuan (2)

Rabu, 21 September 2022 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedua hadis di atas terkesan Nabi membatasi perempuan untuk menjadi pemimpin, namun jika disimak dan didalami konteksnya, justru Nabi memberikan peluang kaum perem­puan menjadi pemimpin jika ia mengupayakan kemampuan diri menjalankan fungsi kepemimpinan itu.

Baca juga : Menghargai Kepemimpinan Perempuan (1)

Hal ini bisa difahami bahwa Nabi seolah dalam kapa­sitasnya sebagai pengamat politik yang tahu akibat yang akan terjadi manakala kepemimpinan diberikan kepada orang yang tidak siap. Bukan karena perempuan tetapi karena ketidak siapan putri Raja Kisra Persia mengemban amanat berat itu. Apalagi Nabi tahu persis jika musuh be­buyutannya Romawi Byzantium sedang berada di puncak kekuatan saat itu.

Baca juga : Menolak Nepotisme

Seandainya Nabi tegas menolak perempuan menjadi pemimpin maka redaksinya mungkin bukan menggunakan kata seperti di dalam hadis di atas. Nabi tahu peran seorang Khadijah di dalam memimpin perusahaannya Ketika ia masih di Mekah. Nabi tidak pernah memberikan pem­batasan kepada isterinya untuk beraktifitas di dunia publik. Nabi bahkan tunduk di bawah inisiatif isterinya untuk men­gendalikan perusahaan yang sekian lama ia geluti.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.