Dewan Pers

Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (29)

Politik Shalat Jamaah (2)

Selasa, 13 September 2022 06:28 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam kesempatan berbeda Rasulullah pernah memipin shalat cepat sekali, berbeda dengan biasanya. Sahabat ber­tanya, kenapa shalat tadi cepat sekali, tidak seperti biasanya. Rasulullah menjawab: Apakah anda tidak mendengar ada anak kecil di belakang menangis, mungkin ibunya ikut shalat. Kasihan anak itu kalau shalat kita lebih lama.

Berita Terkait : Politik Shalat Jamaah (1)

Kiranya shalat berjamaah dapat menjadi pelajaran politik penting bagi kita bahwa, sahnya shalat berjamaah harus ada pemimpin yang berwibawa (imam), ada rakyat yang santun (ma’mum), dan ada konsep aturan yang mengatur antara imam dan ma’mum yang disebut imamah.

Berita Terkait : Mencegah Permufakatan Jahat

Imam yang dipilih harus dapat memimpin shalat dengan baik dan bersedia menerima kritikan dari ma’mum jika ia terbukti melakukan kesalahan.

Berita Terkait : Strategi Islam Di Dalam Bela Negara Dan Cinta Tanah Air

Ma’mun mengikuti imam dengan setia dan santun. Dalam menyampaikan kritikan, sudah tersedia mekanisme dan tata caranya. Sehebat apapun seorang ma’mun, tidak dibenar­kan mendahului imam. Ma’mum yang menyimpang dari ketentuan diancam shalatnya batal.
 Selanjutnya