Dark/Light Mode

Mengenal Isme-isme Kontroversial (20)

Salafi Jihadi

Sabtu, 29 Oktober 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
SJ tidak identik dengan kelompok radikal apalagi teroris. Mereka sendiri membenci kekerasan di dalam berdakwah. Mereka juga tidak sepenuhnya setuju dengan kegiatan Osama Bin Laden dan kelompok Al-Qaedah yang menolerir cara-cara kekerasan di dalam menjalankan misi dakwah.

Sepintas lalu, memang ada kecenderungan sama dengan kelompok radikal karena kegigihan dan sikap mereka yang fundamental di dalam memperjuangkan pemurnian ajaran Islam.

SJ sering diidentikkan dengan gerakan wahabisasi umat Islam, walaupun istilah ini tidak popular. SJ sering dikeritik karena lebih banyak "mengusili" sesama muslim ketimbang melancarkan dakwah kepada kelompok non-muslim atau muslim abal-abal.

Baca juga : Awal Ketegangan Politik Dalam Dunia Islam

Mereka lebih sering mem­persoalkan masalah-masalah khilafiyah, seperti masalah ziarah kubur, pengamalan tarekat, upacara dan peringatan keagamaan seperti Maulid dan Isra' Mi'raj, serta Tradisi Natalan dan Tahun Baru.

SJ di Indonesia tidak jauh berbeda dengan SJ yang ada di luar negeri seperti di Afrika dan Eropa. Mereka betul-betul seperti mewaqafkan diri untuk memperjuangkan kemurnian Islam. Hanya saja, SJ di Indonesia tidak kelihatan "satu", bahkan mereka pernah mempertontonkan pertikaian antara sesama kelompok salafi dengan melakukan mubahalah, yakni para pihak yang bertikai bersumpah serapah di hadapan Tuhan untuk mempertahankan kebenaran yang diyakini.

Gerakan salafi mempunyai beberapa kelompok, seperti yang dikenal di Indonesia ada Salafi Wahabi Yamani dan ada Salafi Wahabi Haroki atau Sururi dan Salafi Jihadi.

Baca juga : Awal Ketegangan Politik Di Dunia Islam

Meskipun namanya berbeda tetapi memiliki inti persamaan, yaitu sama-sama merupakan gerakan pemurnian ajaran Islam yang sering disimbolkan dengan "Kembali kepada Al Qur'an dan Hadits".

Gerakan pemurnian ini sesungguhnya sama atau mengikuti gerakan yang pernah dilakukan oleh Muhammad bin Abdul Wahab (1744 M) yang berpusat di Saudi Arabia.

Tokoh-tokoh di balik SJ menurut sejumlah literatur yang ada lebih banyak didukung oleh para alumni LIPIA (lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) di Jakarta Selatan yang didirikan pada tahun 1980. LIPIA adalah cabang Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh di Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.