Dark/Light Mode

Moralitas Politik Dalam Islam (13)

Pemimpin Sebagai Abdi Masyarakat

Rabu, 16 November 2022 06:24 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Usman mengatakan: Aku tidak akan melakukan tawaf kecuali Nabi juga melakukannya. Maka ditahanlah Usman oleh Quraiys karena pernyataannya itu. Tidak lama kemudian, berita penahanan sampai kepada Nabi bahwa Usman telah dibunuh oleh kaum Quraiys sehingga beliau pun mengatakan: kita tidak boleh tinggal diam sampai kita memerangi mereka. Beliau mengajak para sahabatnya untuk dibaiat yang kemudian dikenal dengan baiuturridwan.

Para sahabat berjanji untuk tidak lari dari peperangan. Kendati semuanya sudah siap, namun ternyata ada berita baru yang didengar oleh Nabi bahwa sesungguhnya Usman tidaklah terbunuh dalam Islam, pemerintah juga dapat memberikan perlindungan kepada warganya dengan cara memberlakukan warga negara lain seperti halnya mereka memberlakukan warganya (al-Muamalatu bil mitsli). Jadi bila penindasan terjadi pada diri seorang warga maka orang-orang Islam pun juga dapat melakukan hal yang sama pada warga mereka agar mereka menghentikan penindasan tersebut.

Baca juga : Tanggung Jawab Ganda Pemimpin

Dalam sejarah disebutkan bahwa Nabi pernah mengutus pasukan yang dikepalai oleh Abdullah bin Jahs untuk me­mantau kekuatan Quraiys. Dalam tugas itu, sahabat yang bernama Saad bin Abi Wakkas dan Utbah bin Gazwan juga ikut, namun keduanya ditahan oleh Quraiys.

Abdullah bin Jahsy ketika bertemu dengan Quraiys dan terjadi perang, beliau pun berhasil menahan dua orang Quraiys dan dibawa kepada Nabi, sehingga kaum Quraiys mengutus delegasinya kepada Nabi agar kedua lelaki tersebut dilepaskan, tetapi Nabi tidak melepaskannya.

Baca juga : Tidak Pernah Cuek Terhadap Kebatilan

Nabi mengatakan: kami tidak akan melepaskannya kecuali engkau juga melepaskan kedua sahabat kami -Saad dan Utbah- karena kami meng­hawatirkan keselamatan keduanya. Bila engkau membunuh keduanya, kami pun akan membunuh kedua temanmu itu. Akhirnya Saad dan Utbah dilepaskan oleh mereka, dan Nabi pun melepaskan kedua teman mereka.

Dalam Islam, seorang kepala negara tidak hanya berkewa­jiban memberikan perlindungan kepada seganap warganya yang muslim yang berada di negara lain, tetapi juga meli­puti warganya yang non Muslim.

Baca juga : Salafi Jihadi

Hal tersebut dijelaskan oleh para ulama bahwa pemerintah dalam hal ini diminta untuk memberikan pertolongan kepada warganya yang non Muslim, baik mereka berada dalam wilayahnya maupun yang berada di luar wilayahnya. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.