Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Moralitas Politik dalam Islam (26)

Mengelola Fitnah (2)

Kamis, 1 Desember 2022 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi Muhammad SAW juga tidak luput dari fitnah keji. Ketika ‘Aisyah undiannya naik untuk menyertai Nabi di dalam sebuah peperangan. ‘Aisyah menaiki pelana unta yang tertutup yang dirancang khusus agar tidak kena debu dan sinar matahari.

Baca juga : Mengelola Fitnah (1)

Menjelang perang usai, ‘Aisyah ke belakang membuang hajat lalu kembali ke dalam pelana. Namun ‘Aisyah sadar kalau perhiasannya ketinggalan di tempat buang hajat, sehingga ia turun dari untanya tanpa sepengetahuan pengawalnya untuk mengambil kembali perhiasannya yang tertinggal. Alangkah kagetnya setelah kembali rombongan pasukan sudah pergi dan ‘Aisyah ting­gal sendirian di lokasi perang.

Baca juga : Tak Menelantarkan Warga Non-Muslim

Untung ada seorang prajurit bernama Safwan bin Muattal al-Sulami, yang ditugasi menyisir lokasi kalau ada sesuatu yang tertinggal. Muattal mengajak ‘Aisyah menaiki untanya dan dia sendiri yang mengawalnya menuju kota Madinah. Di tengah jalan, ia ditemukan oleh seorang tokoh munafik bernama Abdullah bin Ubai bin Abi Salul. Tokoh inilah yang membuat fitnah besar kemana-mana bahwa ‘Aisyah sedang berbuat tidak pantas dengan seorang prajurit.

Baca juga : Menepati Janji Ke Non-Muslim

Nabi sangat terpukul dengan isu ini dan membiarkan ‘Aisyah kembali ke rumah orang tuanya. Namun, Abu Bakar sang ayah juga mengingatkan jika benar tuduhan orang, maka anda tidak boleh lagi kembali ke rumah ini. Untung penyangkalan ‘Aisyah dikukuhkan dengan turunnya sem­bilan ayat, yaitu Q.S. Al-Nur/24:11-20. Diantaranya ialah: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.