Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belajar Dari Pengalaman Suksesi Umar Bin Khatthab

Senin, 19 Desember 2022 06:09 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Abu Bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun. Ia khalifah terpendek di antara 4 khalifah yang pernah ada. Umar ibn Khathab dilahirkan di Kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di Kota Mekkah saat itu.

Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari marga Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad Saw, yaitu Al-Faruk karena ketegasannya memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Baca juga : Krisis Paradigma Pendidikan Nasional

Sebelum memeluk Islam, Umar sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah, sebagaimana tradisi yang dijalankan oleh kaum jahiliyah Mekkah saat itu. Ia juga diriwayatkan mengubur putrinya hidup-hidup sebagai bagian dari pelaksanaan adat Mekkah yang masih jahiliah, meskipun ini ditentang oleh ahli sejarah karena suku Quraisy tidak termasuk orang yang benci apalagi membunuh anak perempuan.

Penguasa oase air zamzam tidak perlu mem­bunuh anak perempuan dalam upaya mengontrol jumlah penduduk seperti pemiliki oase kecil. Air Zamzam tidak pernah kering sampai sekarang.

Baca juga : Otonomi Kepemimpinan Nasional

Umar yang dikenal juga sang penakluk karena berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam sampai Yerusalem, beberapa wilayah Afrika seperti Mesir, dan wilayah-wu­layah strategis sepanjang sungai Tigris.

Uamar juga mem­perbaharui model pemerintahan yang berbasis kerakyatan, yang sekarang dikenal dengan masyarakat madani (civil so­ciety). Ia juga kembali merapikan administrasi pemerintahan Islam yang pernah diguncang gelombang pemberotakan dan pemurtadan pada masa Abu Bakar.

Baca juga : Merumuskan Nasionalisme Indonesia

Umar bin Khathab menjabat selama kurang lebih empat tahun. Dalam masa pemerintahan Umar, terjadi peristiwa tragis. Ia ditikam dengan enam kali tusukan oleh seorang keturunan Persia bernama Fairus, yang lebih dikenal dengan Abu Lu’lu’. Mengetahui dirinya sudah tidak berdaya, seperti halnya pendahulunya Abu Bakar, ia meminta sahabat untuk bermusyawarah membicarakan bakal penggantinya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.