Dark/Light Mode

Rama Memilih Lengser Keprabon

Senin, 23 Januari 2023 08:00 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar mengejutkan datang dari Selandia Baru dan Vietnam. Kedua tokoh pemimpin kedua negara tersebut memilih mengundurkan diri. Perdana Menteri Jacinda Ardern merasa tidak memiliki energi lagi untuk memimpin negeri padang domba tersebut. Di sisi lain, Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuch memilih lengser keprabon sebagai bentuk tanggung jawab moral atas perilaku anak buahnya yang melakukan korupsi. Kedua tokoh tersebut melihat kepentingan lebih besar dan etik politik dalam bernegara. Sehingga mereka dengan legowo mundur dari jabatannya.

“Beda dengan kita, Mo. Kita justru saling berlomba menjual gagasan perpanjangan masa jabatan,” celetuk Petruk, cengengesan. Romo Semar diam tidak mau berkomentar banyak atas komentar anaknya, Petruk. Semar sedang enjoy menikmati pulennya kue keranjang yang dikirim tetangga yang merayakan Imlek. Kopi pahit dan kue keranjang disantap dengan parutan kelapa cocok sekali untuk teman sarapan. 

Baca juga : Ridwan Kamil Mampu Raup Suara Pemilih Muda Dan Perempuan

Perayaan Imlek baru bisa dilaksanakan di tempat umum berkat jasa Presiden Gus Dur yang mencabut Inpres Nomor 14 tahun 1967. Sehingga perayaan Imlek bisa digelar secara meriah seperti sekarang ini. Sambil menikmati meriahnya perayaan Imlek, ingatan Semar kembali ke zaman Ramayana, ketika Prabu Rama memilih lengser keprabon untuk menjaga konflik kepentingan yang lebih besar di Kerajaan Ayodya.

Kocap kacarita, Rama berhasil memboyong Dewi Sinta putri Mantili sebagai istrinya. Sebagai putra mahkota, Rama harus memiliki seorang istri sebelum dinobatkan sebagai Raja Ayodya menggantikan ayahnya Prabu Dasarata. Namun, niat Dasarata melantik Rama menjadi raja di Ayodya dihalangi oleh istri ketiganya Dewi Kekayi.

Baca juga : Sandi Merengek-rengek Minta Ketemu Prabowo

Prabu Dasarata memiliki tiga orang istri. Sebagai istri prameswari yakni Dewi Suko Salya. Perkawinan dengan Dewi Salya melahirkan Rama. Sesuai peraturan, Rama berhak menjadi penerus kekuasaan Ayodya. Dewi Sumitro merupakan istri kedua Prabu Dasarata. Perkawinannya dengan Sumitra melahirkan Laksmana dan Satrugna. Sedangkan perkawinannya dengan Dewi Kekayi memiliki satu anak bernama Barata.

Prabu Dasarata pernah berjanji sebelum mengawini istri mudanya. Bahwa kelak keturunan Dewi Kekayi yang berhak atas tahta Kerajaan Ayodya. Sumpah janji Dasarata tidak pernah dikomunikasikan kepada Dewi Suko Salyo maupun Sumitro. Sehingga saat penobatan Rama sebagai Raja Ayodya muncul konflik yang sebetulnya bisa dihindari. Dewi Kekayi menghendaki tahta kerajaan diberikan kepada anaknya, Barata.

Baca juga : Ana De Armas, Memar Lawan Keanu Reeves

Untuk menghindari konflik yang lebih besar, Rama memilih mengundurkan diri tidak menjadi Raja Ayodya. Selain itu Rama menghormati sumpah yang pernah diucapkan ayahnya, Dasarata, terhadap Kekayi. Rama legowo lengser keprabon dan memilih hidup di tengah hutan bersama Laksmana dan Sinta. Sedangkan tampuk kekuasaan Ayodya diserahkan kepada Barata. 

“Makanya sebagai raja jangan suka obral janji, Mo,” celetuk Petruk, membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul Tole, janji seorang raja ibaratnya sabda pandita ratu,” jawab Semar, pendek dan tajam. “Selain itu, janji seorang raja harus ditepati tidak boleh dilanggar. Raja yang ingkar janji selain melanggar kepatutan bakal terkena kutukan alam semerta,” papar Semar sambil ngloyor. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.