Dark/Light Mode

Renungan Spiritual Bulan Rajab (11)

Memperebutkan Kebajikan

Senin, 13 Februari 2023 06:56 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Belum lagi kekuatan media ikut mengambil keuntungan di balik perseteruhan kelompok-kelompok tersebut. Kelihatannya terjadi atau tidaknya sangkaan dan tuduhan itu di belakang persoalan, yang penting sudah menjadi headline.

Sama sekali tidak terpikirkan bahwa di balik pemberitaan vulgar itu ada puluhan anak-isteri dan karib kerabat yang ikut terpukul dengan pemberitaan itu. Sampai-sampai ada yang struk, stress, dan gagal ginjal karenanya. Mereka hanya bisa dan bersujud dengan memohon perlindungan dan pertolongan Tuhan.

Media kita juga berhasil mempertontonkan aib putra-putri terbaik bangsanya sendiri di mata orang lain. Akibatnya, ruang publik kita sudah dipenuhi dengan energi negatif, yang tidak memungkinkan lahirnya kreasi produktif untuk kejayaan anak-anak bangsa masa depan.

Baca juga : Memahami Kearifan Lokal

Kita sibuk mempertontonkan aib sesama sambil bersorak menyaksikan tersungkurnya orang lain, yang di mata Tuhan belum tentu salah. Institusi-institusi Pemerintah yang sekian lama dibangun dengan susah payah berangsur-angsur jatuh ke kelas mustadh’afin.

Apa jadinya sebuah bangsa jika institusi Pemerintahnya mengalami kelemahan. Siapa lagi yang akan menjadi pelindung warga, siapa lagi yang akan membela kebenaran dan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang bersalah?

Masing-masing pihak membela diri dengan melibatkan nama Allah sebagai materi sumpah. Tuhanpun diseretseret ke dalam kasus ini. Bisa dimaklumi jika seseorang hidupnya terpojok lantas berteriak memanggil nama-Nya. Tetapi kita juga menyayangkan nama-nama Tuhan begitu mudah dilibatkan dalam suatu kasus yang sangat rendah.

Baca juga : Merawat Rasa Malu

Sumpah dengan menyebut nama Tuhan seperti wallahi, billahi, atau tallahi¸ mestinya tidak segampang itu untuk diumbar. Apalagi kalau hanya digunakan untuk menutupi aib yang bersangkutan.

Sebaiknya mereka yang terlibat jangan meligitimasi kesalahannya dengan nama-nama Allah, sebab itu hanya akan menambah kepedihan dirinya sendiri. Selain berdosa karena mungkin memang terlibat, tersiksa lagi dengan sumpah palsu atas nama Tuhan.

Lain halnya kalau memang betul-betul yang bersangkutan tidak terlibat, lantas berteriak memanggil Tuhan, karena tidak ada lagi nama lain yang bisa mereka panggil selain Tuhan.

Baca juga : Berpuasa Bicara

Hati-hati dengan orang seperti ini, sebab menurut hadis Nabi, orang yang teraniaya tidak ada jarak dengan Tuhannya. Bisa saja musibah dan siksaan Allah turun menimpa semua pihak, termasuk yang tidak bersalah dalam sebuah kasus. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.