Dark/Light Mode

Renungan Spiritual Bulan Sya'ban (11)

Mengeliminir Keserakahan (2)

Senin, 13 Maret 2023 06:38 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - IDUL Qurban yang berlangsung setiap tahun, dapat dijadikan momentum untuk mengevaluasi strategi dasar pemikiran yang membuat manusia sengsara dan korban. Peristiwa yang diperingati pada setiap hari raya Idul Qurban (‘Idul Adha) sesungguhnya merupakan peristiwa simbolis, yaitu pernyataan kesediaan untuk mengorbankan sesuatu yang paling kita cintai demi tujuan yang lebih mulia.

Orang yang disembelih (Ishaq menurut Yahudi dan Ismail menurut Islam) adalah lambang terhadap sesuatu yang amat kita cintai. Sekian lama Ibrahim/ Abraham merindukan anak keturunan akhirnya di usia senjanya dapat dikarunia anak yang betul-betul saleh.

Baca juga : Mengeliminir Keserakahan (1)

Namun, ia diuji Tuhan agar anak itu disembelih dan Ibrahim bersama keluarganya dinilai lulus dari ujian itu lalu anaknya diganti dengan seekor kambing. Kambing inilah yang disembelih lalu dagingnya dibagikan kepada kaum fakir miskin. Jika lambang kecintaan Ibrahim adalah Ismail, anaknya, maka tentu orang lain memiliki lambang kecintaannya masingmasing. Boleh jadi “Ismail-Ismail” orang mengambil  bentuk berupa rumah atau kendaraan mewah, deposito atau surat-surat berharga, emas perhiasan, dan properti lainnya.

Pertanyaannya, sanggupkah kita mengorbangkan semua itu demi suatu tujuan mulia. Secara inplisit peristiwa Idul Qurban mempunyai pesan kesediaan untuk menyembelih keserakahan, dengan kata lain dari mengendalikan diri. Tidak banyak artinya memperingati hari raya Idul Qurban, sekalipun menyembelih beberapa ekor sapi, tetapi tetap tidak mampu menyembelih nafsu keserakahannya. Apakah itu keserakahan harta benda, keserakahan seksual, maupun keserakahan politik.

Baca juga : Fenomena Diaspora Muslim (2)

Semangat Idul Qurban adalah semangat untuk mengendalikan diri untuk tidak memperkaya diri sendiri di tengah kemelaratan orang lain, semangat untuk mengendalikan nafsu birahi kepada orang yang tidak berhak di tengah keceriaan anggota keluarga, semangat untuk membatasi kesewenang-wenangan dari otoritas dan kekuasaan yang dimiliki. Semangat untuk tidak mendemonstrasikan kemewahan di atas keprihatinan orang lain, dan semangat untuk tidak membangun istana di atas puing-puing kehancuran orang lain.

Semangat Idul Qurban ialah semangat untuk memupuk rasa kebersamaan sebagai warga bangsa tanpa membedakan jenis kelamin, etnik, agama, dan kepercayaan. Semangat untuk mengulurkan tangan terhadap kaum dhu’afa dan mustadh’afin. Semangat untuk menyembelih egoisme dan individualisme kita. Semangat untuk memberantas KKN dan ketidak adilan.

Baca juga : Fenomena Diaspora Muslim

Tegasnya semangat untuk menyembelih kerakusan dan keserakahan. Allah Swt sejak awal menyerukan perlunya memuliakan manusia tanpa membedakan etnik, agama, dan kewarganegaraannya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Q.S. al-Isra’/17:70).

Hadis Nabi juga secara gambling mengatakan bahwa sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak bermanfaat di dalam masyarakat. Harapan kemanusiaan yang dapat diperoleh dari peringatan hari raya Idul Qurban ialah semangat untuk berbagi dengan orang lain. Hewan yang disembelih dibagi-bagikan secara gratis kepada anggota masyarakat, sehingga kalau pada Idul Fitri semangatnya membebaskan manusia dari kebutuhan karbohidrat, makanan pokok, tetapi pada suasana hari raya Idul Qurban mengandung semangat untuk membebaskan manusia dari kebutuhan protein. Kebutuhan karbohidrat dan protein dapat dipenuhi di dalam suasana kedua hari raya Islam. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.