Dark/Light Mode

Ketika Benny Moerdani Membasmi Premanisme

Kamis, 20 Juli 2023 12:41 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk apa negara/pemerintah didirikan/dibentuk ?

Secara historis, negara didirikan karena ada beberapa tujuan penting yang hendak dicapai, antara lain untuk memproteksi keamanan rakyat yang bernegara itu. Mereka sepakat mendirikan negara supaya bisa hidup aman, tenteram dan mengusir anasir-anasir yang suka mengganggu keamanan mereka. Didirikanlah aparat keamanan dengan perangkat keamanannya (pisau, golok, senjata dan lain sebagainya) serta personilnya. Dengan sendirinya, aparat keamanan yang didirikan harus bekerja secara efektif manakala keamanan terganggu atau diganggu oleh anasir-anasir luar, maupun dalam. Semakin besar ancaman terhadap keamanan dan ketenteraman negara/masyarakat, semakin kuat pula keberanian aparat untuk melawannya. Jika perdagangan apalagi roda ekonomi terganggu oleh anasir-anasir kriminal, pimpinan keamanan tidak ada jalan lain kecuali melawannya secara tegas.

Baca juga : Mata Uang Garuda Kembali Perkasa Pagi Ini

Sekitar tahun 1982-1985 Panglima ABRI Jenderal Benny Moerdani dipanggil Presiden Soeharto. Presiden memberitahukan Benny bahwa para preman di Jawa Tengah semakin meresahkan orang-orang bisnis. “Kau bisa berantas mereka?” “Siap, Bapak Presiden!!” Benny langsung mengumpulkan beberapa stafnya dan memberitahukan perintah Presiden. Dalam tempo 3-4 hari, dilancarkanlah “Operasi Premanisme”. Preman-preman dan begal sadis yang sudah lama meresahkan pebisnis, khususnya sopir-sopir truk-truk di Jawa Tengah disikat habis oleh aparat keamanan. Caranya?

Benny Moerdani dikenal sebagai “gembong intel” nomor wahid di Indonesia. Tanyalah perwira-perwira intelijen kita tentang sosok Moerdani, semua pasti akan acungkan jempol. Yes, Benny Moerdani perwira intel yang tidak ada duanya di Indonesia, luar biasa hebat.

Baca juga : Senyum Manis Membawa Luka

Yang pertama dilakukan oleh aparat di bawah koordinasi Panglima ABRI waktu itu: mencari data dan alamat para begal dan preman. Setelah itu, di malam hari, satu per satu ditangkap dan dijebloskan aparat keamanan. Mereka diminta “jera” atau menghentikan praktek-praktek kotornya. Siapa yang tidak mau, langsung didor. Sebagian tidak diberikan peringatan lagi, tapi langsung di-dor. Tidak heran, dalam tempo kurang dari 1 minggu, Jawa Tengah praktis bersih dari para preman dan begal; sebab berita tentang operasi anti-premanisme viral di mana-mana, tidak hanya di Jawa Tengah.

Usai operasi massal dilancarkan dengan korban – konon – tidak kurang 1.000 orang, hasilnya sangat memuaskan, Benny kembali menghadap Pak Harto dengan laporan singkat: “Perintah Bapak sudah dilaksanakan!” Soeharto angguk-angguk kepala dan ucapkan terima kasih. Para pebisnis, termasuk taipan-taipan ekonomi mengucapkan terima kasih yang setingginya kepada pemerintah, khususnya Presiden Soeharto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.