Dark/Light Mode

Ketika Benny Moerdani Membasmi Premanisme

Kamis, 20 Juli 2023 12:41 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Memang beberapa tahun kemudian, tatkala masalah HAM menjadi isu yang ramai di Indonesia karena diungkit-ungkit oleh sejumlah negara barat, ketika organisasi-organisasi HAM di dalam negeri juga bersuara keras, kasus pemberantasan premanisme di Jawa Tengah diangkat kembali, dan pemerintah Orde Baru diminta untuk bertanggung jawab, Pak Harto dengan senyum-senyum manis mengatakan “bukan saya yang berantas. Silakan tanya Pak Benny"

Sejak seminggu yang lalu, tingkah-laku preman-preman dan begal sangat meresahkan masyarakat Medan. Aparat keamanan terkesan tidak berdaya. Walikota Medan, Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, pun berteriak berantas premanisme siapa pun dia. Preman-preman di Medan banyak yang berkedok OKP yang suka pungli di Medan. Masyarakat sangat resah karena teriakan sang Walikota tidak membawa efek yang positif; seolah tidak ditakuti oleh penjahat. Publik menyatakan setuju jika para preman di-dor. Namun, di sisi lain, sejumlah kalangan menentang “tindakan dor” kepada para preman. Bobby dalam posisi ragu, meskipun akhirnya keluar juga perintah persetujuannya untuk menembak mati preman yang betul-betul meresahkan masyarakat, terutama kalangan ekonomi.

Baca juga : Mata Uang Garuda Kembali Perkasa Pagi Ini

Walikota Medan dan aparat keamanan Medan dan sekelilingnya perlu belajar dari pengalaman Benny Moerdani dan aparatnya dalam memberantas – dengan sangat efektif para begal dan preman khususnya di Jawa Tengah. Enggak usah banyak suara, tapi lancarkanlah operasi intelijen untuk mengumpulkan data siapa saja preman-preman yang sadis, kemudian lakukan “operasi senyap” penangkapan, tahap akhir: ya di-dor!

Sekali lagi: salah satu tujuan pokok negara atau pemerintah dibentuk adalah to protect law and order, melindungi masyarakat dengan melaksanakan hukum dan ketertiban secara konsisten dan berkeadilan. Jika law dan order sudah ambruk, eksistensi pemerintah tinggal tunggu waktu untuk ambruk. Maka, Ketika itu para akademisi hukum sepakat mengatakan Negara sedang menjurus ke failed state, negara gagal. Boleh saja Anda tidak setuju jika kita mengatakan Indonesia saat ini sedang bergerak menuju ke negara gagal. Makin gencar KPK mengejar koruptor, makin mengerikan praktek-praktek korupsi di negara kita. Maka, index korupsi di Indonesia makin anjlok. Skandal Sambo benar-benar mencoreng kehormatan Polri, sekaligus mencoreng eksistensi Polri; ditambahkan lagi dengan praktek memalukan seorang perwira tinggi berbintang 2 dengan jabatan Kapolda yang dituding menjual 25 Kg. narkoba yang dirampasnya dari operasi pemberantasan narkoba. Oleh pengadilan, Sang Jenderal dijatuhi hukuman mati; sama halnya dengan Irjen Pol Sambo.

Baca juga : Senyum Manis Membawa Luka

Di mana-mana jika polisi dinilai tidak lagi cakap memberantas kejahatan sehingga law and order semakin goyah, tentara harus dikedepankan untuk menegakkan hukum dan keamanan, termasuk memberantas premanisme yang sungguh meresahkan ketertiban dan keamanan masyarakat luas.

Keresahan di Medan tampaknya sedang diamati oleh masyarakat Indonesia, sama halnya dengan pemberantasan premanisme sadis di Jawa Tengah oleh ABRI pimpinan Jenderal Benny Moerdani Ketika itu.

Baca juga : Sahabat Ganjar Gelar Kegiatan Berdaya Dan Berbudaya Di Pemalang

Prof. Tjipta Lesmana, Dosen Tamu Sesko TNI, ex. Dosen Tamu Sespim dan Sespimti Polri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.