Dark/Light Mode
Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (58)
Pemerataan Dunia Pendidikan
Sebelumnya
Dari kisah tersebut juga difahami bahwa, orang-orang non-muslim sama-sana terlibat secara aktif, baik sebagai murid maupun sebagai guru. Nabi dan para sahabatnya juga tidak mempersoalkan belajar besama antara umat muslim dan non-muslim dalam satu subyek.
Demikian pula Nabi dan para sahabatnya tidak pernah mempersoalkan apa agama guru-guru yang mengajarkan keterampilan itu. Yang pasti di balik menjalani hubungan damai ini serta-merta umat-umat agama lain memilih agama Islam sebagai agama barunya dengan senang hati tanpa sedikit pun paksaan. Dalam Islam pun sudah ditegaskan dalalam ayat: “Tidak ada paksaan dalam kehidupan beragama”.
Baca juga : Mengakomodasi Kearifan Lokal
Perkembangan selanjutnya, yaitu periode Khulafaur Rasyidin, sudah tidak asing lagi guru-guru muslim mengajar ke negeri tetangga yang non-muslim.
Sementara pada sisi lain, murid-murid muslim diajari pelajaran-pelajaran khusus oleh guru-guru non-muslim. Keadaan ini berlanjut sampai sekarang. Banyak sekali murid-murid muslim mengecap pendidikan dasar, menengah, dan Perguruan Tinggi di sekolah-sekolah atau Perguruan Tinggi milik non-muslim.
Baca juga : Menyesuaikan Trend Globalisasi Umat Islam
Keterampilan mengajar umat umat non-muslim di Madinah betul-betul mengangkat martabat hidup warga Madina dan sekitarnya saat itu.
Pemerataan pendidikan tanpa membedakan jenis kelamin, etnik, suku-bangsa, agama dan kepercayaan menjadi indikator penting suksesnya sebuah Negara bangsa dan umat. Pendidikan harus dianggap sebagai kebutuhan mendasar yang fardhu ‘ain bagi setiap indifidu.
Baca juga : Dasar Toleransi Dalam Bernegara
Terlalu banyak ayat dan hadis yang menyerukan perlunya pendidikan digerakkan di dalam pembangunan masyarakat. Nabi pernah menegaskan: “Barangsiapa yang menghendaki dunia maka hendaklah menguasai ilmu pengetahuan, barangsiapa yang menghendaki akhirat maka hendaklah menguasai ilmu pengetahuan, dan barangsiapa yang menghendaki dua-duanya maka hendaklah menguasai ilmu pengetahuan”.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 27 Juli 2023 dengan judul Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (58), Pemerataan Dunia Pendidikan
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.