Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Bahasa bukan sekedar sarana untuk berkomunikasi tetapi bahasa juga mempunyai kekuatan lain, terutama kekuatan bahasa agama. Bahasa agama mempunyai power luar biasa untuk pengembangan warga bangsa.
Bahasa agama mampu membangkitkan adrenalin yang memungkinkan seseorang bisa mengoptimalkan kekuatan yang dimilikinya. Tentu saja bisa kepada hal-hal yang positif dan bisa juga diarahkan kepada hal-hal yang negatif.
Kita berharap bahasa agama di dalam masyarakat digunakan untuk mendukung cita-cita luhur bangsa sebagaimana telah dirumuskan bersama oleh the founding father kita.
Sebuah hadis di dalam kitab Hadis Shahih Bukhari, menceritakan kisah perundingan dan gencatan senjata antara umat Islam dan kaum kafir Quraisy. Nabi memimpin langsung delegasinya dan dari pihak kafir Quraisy dipimpin seorang diplomat ulung bernama Suhail.
Baca juga : Di Antara Negara Agama dan Agama Sekuler
Sebagai preambul naskah perjanjian itu, Nabi meminta diawali dengan kata Bismillahirrahmanirrahim, namun ditolak oleh Suhail karena kalimat itu asing, lalu ia mengusulkan kalimat bismikal lahumma, kalimat yang popular di dalam masyarakat Arab ketika itu.
Sebagai penutup, perjanjian itu diusulkan dengan kata: Hadza maqudhiya ‘alaihi Muhammad Rasulullah (perjanjian ini ditetapkan oleh Muhammad Rasulullah). Suhail kembali menolak redaksi ini dan mengusulkan kata: Hadza ma qudiya ‘alaihi Muhammad ibn ‘Abdullah (perjanjian ini ditetapkan oleh Muhammad putra Abdullah).
Baca juga : Antara Dar Al-Harb dan Dar Al-Islam
Pencoretan kata Bismillahirrah-manirrahim dan kata “Rasulullah” membuat para sahabat tersinggung dan menolak perjanjian itu, namun Rasulullah meminta para sahabatnya untuk menyetujui naskah itu.
Konon, Nabi mengambil alih sendiri penulisan itu karena sahabat tidak ada yang tega mencoret kata itu, yang di anggapnya sebagai kalimat yang mengandung prinsip ajaran agama. ***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.