Dark/Light Mode

Living Qur`an (29)

Berkepribadian Optimis

Jumat, 19 April 2024 06:09 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Lukman pernah memberikan nasihat kepada putranya: “Wahai anakku, gantungkanlah harapanmu kepada Allah dengan harapan yang tidak membuat kamu merasa aman dari sik­saan. Takutlah karena Allah dengan rasa takut yang tidak menjerumuskan kamu untuk putus asa dari rahmat Allah, sebab orang mukmin itu mempunyai dua hati; satu hati yang mengharap dan satu hati lagi yang merasa takut. Janganlah putus asa, sebab Tuhan Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Janganlah berangkat tanpa perlengkapan, sebab dalam perjalanan ada hal ketakutan yang dikhawatirkan.

Baca juga : Malu (Haya`)

Lukman mengutip firman Allah SWT,: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Zumar/39: 53).

Baca juga : Bertutur Santun

Optimisme yang kadang juga diistilahkan dengan pengharapan (raja’) memiliki beberapa makna. Bisa berari harapan, angan-angan, dan bisa juga berarti takut. Raja’ dalam arti harapan, yakni rasa optimisme seorang hamba setelah melakukan bernagai ketaatan dan seara maksimal telah berusaha menghindarkan diri dari segala larangan. Harapan seperti ini adalah harapan yang terpuji sebagaimana ayat disebutkan di atas. Ada juga harapan dalam arti angan-anagn, yang dalam bahasa Arab biasa diistilahkan dengan al-tamanna, konotasinya negatif. Al-tamanna hanya menghabiskan waktu untuk menghayal dan berangan-angan tanpa diiringi usaha yang kongkrit.

Baca juga : Memuliakan Orang Tua

Nabi mencela orang-orang yang suka memanjangkan angan-angan dan banyak menghayal, sebagaimana sabdanya: “Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan atas umatku adalah mengumbar hawa nafsu dan panjang harapan. Mengumbar hawa nafsu akan menutupi kebenaran dan panjang harapan akan melupakan akhirat”. Dalam hadis lain disebut­kan “Aku ada sebagaimana dalam prasangka hamba-Ku, Aku bersa­manya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, Aku mengingatnya dalam Diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di tengah kumpu­lan orang banya, maka Aku meng­ingatnya dalam kumpulan orang banyak yang lebih baik dari itu. Jika ia mendekati-Ku sejarak satu jengkal, Aku mendekatinya sejarak satu hasta. Jika ia mendekati-Ku sejarak satu hasta, Aku mendekat­inya sejarak sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku datang kepedanya dengan berlari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.