Dark/Light Mode

Living Qur`an (27)

Bertutur Santun

Rabu, 17 April 2024 06:08 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepribadian seseorang dapat diukur berdasarkan tutur katanya. Jika seseorang konsisten bertutur kata santun (qaulan hasanah) menanda­kan orang itu santun dan berakhlak terpuji.

Akan tetapi jika sesekali beru­cap kasar, apalagi kalau sering, maka menandakan kepribadian orang itu tidak santun. Bahasa santun tentu tidak hanya terucap oleh mulut tetapi juga oleh bahasa tubuh (body language). Nabi mencontohkan betapa mulianya ia bertutur kata. Bukan hanya santun terhadap orang-orang yang lebih se­nior tetapi juga kepada anak-anak.

Baca juga : Memuliakan Orang Tua

Ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena ada kecenderungan bahasa santun ini tergerus oleh peradaban modern. Bukan saja oleh kaum muda yang tergerus oleh arus globalisasi dan modernisasi tetapi juga kaum tua.

Kata-kata santun sepertinya hanya ada di dalam puisi atau cerpen-cerpen klasik. Akhlak berbahasa semakin banyak ditinggalkan di dalam ma­syarakat.

Baca juga : Kemurahan Hati (Al-Jud)

Kesantunan dalam bertutur ini diisyaratkan di dalam Al-Qur’an beberapa kali dalam sejumlah ayat. Betul-betul Al-Qur’an patut untuk dipedomani mulai dari pemilihan kosa kata sampai kepada penggunaan struktur bahasa.

Al-Qur’an selalu mengingatkan kita untuk berbahasa yang santun, bijaksana, dan penuh kearifan. Bahasa yang baik akan melahirkan masyarakat yang baik. Sebaliknya bahasa yang buruk akan melahirkan masyarakat yang buruk. Al-Qur’an mencontohkan, berbahasa kepada kedua orang tua atau senior kita sebaiknya menggunakan bahasa yang mulia (qaulan kariman): “... ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (Q.S. Al-Isra’/17:23). Terhadap anak-anak atau yunior kita menggunakan bahasa yang baik dan populer (qaulan ma’rufan): “... ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik” (Q.S. Al-Nisa’/4:5). Untuk mengungkapkan data dan fakta kita diminta menggunakan bahasa yang tepat dan valid (qaulan sadidan): “...hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (Q.S. Al-Nisa’/4:9).

Baca juga : Berkepribadian Qana`ah

Terhadap kelompok oposisi atau kaum munafiq kita diminta menggunakan bahasa yang komunikatif (qaulan baligan): “...katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka” (Q.S. Al-Nisa’/463). Terhadap orang yang kasar dan jahat tetap kita diminta menggunakan bahasa lemah-lembut (qaulan layyinan): “ ... maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut”. (Q.S. Thaha/20:44).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.