Dark/Light Mode

Yang Benar Adalah TB, Bukan TBC, “Salah Kaprah” Yang Terus Digunakan

Rabu, 5 Juni 2024 19:25 WIB
Prof. Tjandra Yoga
Prof. Tjandra Yoga
Pemerhati Kesehatan

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada 5 Juni 2024 hari ini saya menjadi pembicara pada webinar yang diselenggarakan Forum Diskusi Denpasar (FDD) 12, dengan tema "Ada Apa di Balik Kenaikan Kasus Tuberkulosis yang Sangat Tajam?"

Ini adalah kegiatan webinar ke-191 yang diselenggarakan FDD 12 yang digagas oleh Ibu Lestari Moerdijat, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah.

Selain materi teknis penyakit tuberkulosis ini secara mendalam, saya menyampaikan satu hal penting tentang “salah kaprah” istilah selama ini. Sekarang masih banyak pihak yang menulis nama penyakit ini sebagai TBC, yang dibaca sebagai “tebese”. Ada empat kesalahan mendasar di sini.

Pertama, kita ketahui nama penyakit ini adalah “tuberkulosis”, dan di kata ini tidak ada huruf “c” nya, jadi singkatan yang tepat harusnya TB dan bukan TBC. 

Baca juga : Kendala Cuaca Tak Surutkan Pos IND Salurkan Bansos Di Batam

Kedua, memang dalam bahasa Inggris maka tulisannya adalah “tuberculosis”, tetapi dalam bahasa Inggrisnya pun singkatannya juga adalah TB, tidak pakai “C”. 

Ketiga, singkatan “TBC” adalah dari bahasa Belanda, jadi peninggalan masa kolonial yang harusnya ditinggalkan. 

Keempat, kalau toh ada yang pakai TBC maka harusnya kita semua membacanya sebagai “tebece”, dan salahnya kini dibaca sebagai “tebese”.

Sebagai penutup presentasi saya sampaikan bisa saja ada lima “kepanjangan” kata TB. 

Baca juga : JIEP Bakal Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar Di Jaktim

Pertama, kepanjangan dari TB tentu adalah “Tuberkulosis”. Kedua, semua pihak harus bekerja bersama untuk menangani masalah penyakit ini di masyarakat, dan hanya dengan kerja bersama maka situasinya dapat dikendalikan dengan baik. Jadi kepanjangan TB kedua adalah “Tugas Bersama”.

Ketiga, karena Indonesia adalah penyumbang kasus tuberkulosis terbesar ke dunia, dan karena setiap jam ada 17 orang yang meninggal akibat penyakit ini di Indonesia, maka perlu tekad amat keras untuk menanggulanginya. Jadi, kepanjangan TB ketiga dapat berarti “Tekad Bersama”. 

Keempat, semua kegiatan penanggulangan tuberkulosis adalah untuk mencapai eliminasi TB di negara kita. 

Jadi, Tugas Bersama dengan Tekad Bersama adalah untuk mencapai kepanjangan TB keempat, yaitu “Target Bersama”.

Baca juga : Krisis Pangan Harus Dinyatakan

Kepanjangan TB kelima adalah penutup presentasi saya, yaitu “Terima Kasih Banyak”.

 

Prof Tjandra Yoga Aditama

Dokter Spesialis Paru

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.