Dark/Light Mode

Teosofi Haji Dan Umrah (19)

Misteri di Balik Kata Makkah dan Bakkah (1)

Kamis, 6 Juni 2024 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum banyak dibahas apa rahasia di balik penyebutan kata Makkah dan Bakkah sebagai nama tempat di mana Rumah Allah (Baitullah) dibangun. Kata Makkah dan Bakkah Keduanya masing-masing disebutkan hanya sekali di dalam Al-Qur’an.

Kata Makkah disebutkan dalam ayat: Dan Dialah yang menahantangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Fath/48:24). Sedangkan kata Bakkah disebutkan dalam ayat: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempatberibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (Q.S. Ali ‘Imran/3:96).

Baca juga : Rahasia Di Balik Hajar Aswad

Secara harfiah kata Makkah berasal dari akar kata: Makka-yamukku-makkan, berarti menghisap, menyedot. Di dalamkamus utama bahasa Arab, Lisan al-‘Arab karya monumental Ibn Mandhur (15 jilid) menjelaskan bahwa kata makka searti dengan mashsha-yamushshu-mashshan berarti mengisap atau menyedot, seperti dalam kata: Imtashsha jami’ ma fihi wasyaribah kullih (mengisap dan menyedot semua apa ada yang di dalam). Tukang bekam (pengobatan dengan menyedot darahkotor) disebut al-mashshash atau al-hajjam.

Para hujjaj disebut mushashah karena tersedot di dalam pusat grafitasi spiritual, ka’bah atau Baitullah. Setelah disedot segala dosa dan menjadi dekat-sedekat-dekatnya kepada Allah SWT, maka manusia merasa plong, bebas. Inilah salahsatu sebab mengapa Ka’bah disebut dengan Bait al-‘Atiq (rumah pembebasan), karena bisa membebaskan seseorang dari kungkungan dosa dan kesalahan yang mengurung dirinya.

Baca juga : Asal-usul Hajar Aswad

Menurut Imam Al-Gazali, Ka’bah merupakan pusat grafitasi spiritual. Semenjak Ka’bah dibangun tidak pernah berhenti diputari oleh manusia dan makhluk spiritual seperti jin dan malaikat. Mereka juga ikut berthawaf disekeliling Ka’bah. Ibarat sebuah turbin yang selalu hidup dan aktif mengalirkan dan memancarkan energy batin. Energi di sekitarnya bisa meluruskan jalan pikiran yang bengkok, melunakkan hati yang keras, dan memutihkan hati yang kotor. Energi Ka’bah juga bisa menyedot dan menghisap para jamaah haji dan umrah ke dalam lingkaran pusat mahnit spiritual. Seolah-olah pusat mahnit ini mampu menyedot seluruh dosa dan kotoran para tamu Allah Yang Maha Pengasih (dhuyuf al-Rahman). Wajar jika dikatakan di dalam hadis Nabi bahwa satu shalat disamping Ka’bah sepadan dengan ratusan kali shalat di luarnya. Orang yang shalat di dalam radius inner circle Ka’bah bagaikan berada di dalam lautan berkah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.