Dark/Light Mode

Teosofi Haji Dan Umrah (12)

Ka’bah Sebagai Sentral Grafitasi Spiritual

Rabu, 29 Mei 2024 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ka’bah adalah miniatur al-Dhurah yang dibangun di Baitul M’mur dan Al-Dhurah sendiri dianggap miniatur ‘Arasy, Istana Tuhan. Semenjak di Arasy, para malaikat selalu melakukan thawaf mengitari ‘Arasy sampai Allah SWT memindahkannya ke Baitul Ma’mur yang di dalamnya sudah dibangunkan al-Dhurah.

Pemindahan ini terkait dengan “kelancangan” malaikat mempertanyakan kebijakan Allah SWT tentang rencana penciptaan manusia, sebagaimana diuraikan di dalam Q.S. Al-Baqarah/2:30 dan seterusnya.

Baca juga : Ka`bah Sebagai Miniatur `Arasy

Setelah itu, Allah SWT menciptakan miniatur ‘Arasy bernama al-Dhurah di Baitul Ma’mur, kemudian para malaikat diminta melanjutkan thawafnya di tempat baru itu. Di tempat ini pula Adam dan Hawa bernah bergabung malaikat melaksanakan thawaf.

Setelah Adam dan Hawa membuat pelanggaran di surga maka Allah SWT pun memindahkan Adam dan Hawa ke bumi dan di sana diban­gunkan miniatur Al-Dhurah bernama Ka’bah. Di sinilah Adam bersama anak cucunya melanjutkan tradisi thawaf itu mengelilingi Ka’bah sebagai miniature ‘Arasy.

Baca juga : Asal-Usul Ka`bah

Ibarat tusuk sate, dalam riwayat Israiliyat dijelaskan, Ka’bah diban­gun persis dalam garis lurus ke bawah al-Dhurah dan ‘Arasy. Dengan demikian, Ka’bah merupakan pusat grafitasi spiritual, karena semenjak azali sudah menjadi pusat thawaf oleh bangsa malaikat dan jin.

Sebagai pusat grafitasi spiritual sudah barang tentu energy daya sedotnya sangat kuat. Itu bisa terasa bagi siapapun yang berada di dalam radius terdekat di Ka’bah, akan merasakan vibrasi amat kuat. Meskipun tempatnya berdesak-desakan dengan manusia dari berbagai etnik tetapi tidak pernah mengurangi kekhusyukan di dalam beribadah kepada Allah SWT.

Baca juga : Detik-detik Kejatuhan Adam dan Hawa Ke Bumi

Terkadang tidak peduli orang lain, isak tangis dan deraian air mata keterharuan terhadap yang pu­nya rumah, Allah SWT. Di halaman Ka’bah seolah merupakan kampung halaman spiritual kita. Di sana tidak ada etnik atau kewarganegaraan lain, semuanya sama-sama sebagai “keluarga” Allah SWT. Shalat di samping Ka’bah 100.000 lebih utama pahalanya di sisi Allah SWT dibanding di tempat lain di luar kota Mekkah dan Madinah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.