Dark/Light Mode

Indonesia Lahan Subur Isme-isme

Trans Nasional? (2)

Minggu, 23 Februari 2020 18:33 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ditambah lagi dengan posisi geografisnya berada di posisi silang, dibelah garis khatulistiwa, dengan kekayaan alamnya yang melimpah.

Semenjak zaman prasejarah, kepulauan Nusantara sudah menjadi arena pertemuan isme-isme trans samudra. Bukti-bukti arkeologis dan an tropologis menunjukkan adanya aktivitas luas manusia prasejarah di kawasan ini.

Baca juga : Isme-isme Trans Nasional Non Agama (1)

Ditemukannnya beberapa fosil manusia purba, seperti Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran), Pithecanthropus Robustus (Trinil), Pi thecanthropus Erectus (Homo Erectus), Pithecanthropus Dubius (Jetis), Pithecanthropus Mojokertensis (Perning), Homo Javanensis (Sambung Macan), Homo Soloensis (Ngandong), Homo Sapiens Archaic.

Homo Sapiens Neandertahlman Asia, Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung), dan Homo Modernman. Fosil-fosil tersebut menunjukkan adanya species yang tidak tunggal.

Baca juga : Mencermati Reorientasi Fungsi Masjid (2)

Analisis kehidupan manusia purba Indonesia menunjukkan adanya aktivitas budaya dan peradaban majemuk, sehingga sulit untuk mengatakan bahwa Hindu dan Islam yang begitu banyak memberi bekas di dalam seni, budaya, dan peradaban nusantara, seolah-olah memasuki ruang yang hampa budaya sehingga merekalah yang mengisi kekosongan itu.

Bukti lain menujukkan sistem religi yang bermacam-macam sudah dikenal di kawasan ini. Selain kepercayaan animisme, sudah ada sejumlah daerah sudah mengenal konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti di Sulawesi sudah sejak lama mengenal konsep Dewata Sewwae.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.