Dark/Light Mode

Isme-isme Trans Nasional Non Agama (1)

Kamis, 20 Februari 2020 06:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Isme-isme trans nasional bukan hanya isme-isme keagamaan, khususnya yang dipersempit dengan varian-varian Islam minoritas, seperti kelompok Salafia Jihadi, Al-Qaedah, Hizbut Tahrir, Ahmadiyah, ISIS, Jamaah Tablig Indonesia, dan kelompok-kelompok tarekat yang berpusat di luar negeri.

Tetapi isme-isme trans nasional juga ada dalam agama lain seperti Kelompok Saksi Yehova, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Agama Komunitas Cina Hakka, Bahai, Tamil, Hindu Tamil. Isme-isme Non-Islam juga menjadi bagian dari tantangan di Indonesia.

Baca juga : Mencermati Reorientasi Fungsi Masjid (2)

Faham-faham keagamaan minoritas ini telah dibahas di dalam Media ini dengan topik: “Agama dan Kepercayaan Lokal” sebanyak 35 artikel beberapa tahun lalu. Bahkan juga banyak faham non keagamaan tetapi (pernah) berpengaruh kuat di dalam masyarakat seperti Marxisme-Komunisme, Liberalisme, Sekularisme, dan lain sebagainya. Di antara isme non agama yang dapat dijadikan contoh di sini ialah Marxisme.

Faham Marxis pernah tumbuh di Indoneisa khususnya di Pulau Jawa dan hingga saat ini anasir-anasirnya masih bisa ditemukan. Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan Karl Marx.

Baca juga : Mencermati Reorientasi Fungsi Masjid (1)

Ia berhasil membuat dan memperkenalkan sebuah konsep tentang sistem ekonomi, sosial, dan politik. Para pengikut teori ini biasanya disebut dengan kaum Marxis. Marxisme menjadi dasar teori komunisme yang merupakan antitesa terhadap paham kapitalisme.

Marxisme menuding kapitalisme berusaha menghimpun modal dengan mengorbankan kaum proletar. Akibatnya, kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja rodi dengan upah amat murah, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.

Baca juga : Epidemi Unta

Kelas-kelas yang berbeda secara ekstrim muncul di dalam masyarakat, akibatnya lebih lanjut, kriminalitas merajalela, revolusi selalu dalam bayangan, dan anarkisme tak bisa dihindarkan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.