Dark/Light Mode

Epidemi dalam Al-Qur’an (3)

Epidemiologi Talut-Jalut (2)

Sabtu, 15 Februari 2020 09:54 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Menurut Dr. Opitz, seorang ahli sejarah penyakit, air dalam sungai itu cukup steril jika diambil dengan cedukan tangan.

Di bagian permukaan air cukup aman dan tidak akan mendatangkan bahaya, tetapi bila diambil dengan bejana atau timba dalam jumlah lebih banyak, maka air itu tidak steril lagi karena berbagai kotoran yang mengandung micro Miorganismus yang berbahaya.

Orang-orang yang minum air dengan sedukan tangan akan aman sedangkan yang menggunakan bejana atau timba sangat riskan.

Baca juga : Epidemiologi Talut-Jalut (1)

Karena mereka banyak minum air dengan menggunakan bejana, maka mereka menderita penyakit perut sehingga mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan ke medan perang. Mereka harus mengalami perawatan khusus.

Menurut Ahmad Ramali, perintah supaya meminum air sungai itu hanya diizinkan dengan cedukan tangan, berarti suatu prophylaxis terhadap lintah yang karena diciduk akan kelihatan di telapak tangan, sehingga bisa disingkirkan.

Tetapi mereka yang meminum dengan bejana, maka air itu akan langsung masuk ke dalam mulut, kemudian lintah-lintah melekat pada kulit selaput mulut dan pharynx (hulu kerongkongan) sehingga mengakibatkan pendarahan terus menerus.

Baca juga : Apa Itu Epidemi? (1)

Lintah pembawa epidemi ini sejenis limnatisnilotika, di musim panas dan musim semi memang sering ditemukan di sekitar Palestina Utara, sehingga banyak kuda dan himar di daerah ini moncongnya sering berdarah.

Kasus yang sering melanda penduduk Palestina ini sudah cenderung menjadi semacam endemi, karena sudah menjadi ancaman rutin bagi masyarakat di wilayah itu.

Kisah ini menginformasikan kepada kita bahwa sejumlah virus yang selama ini membahayakan binatang sudah ikut membahayakan juga bagi manusia.

Baca juga : Kedudukan Politik Nabi Muhammad (5)

Wacana penularan virus binatang ke manusia sudah terdeteksi di dalam Al-Qur’an. Hanya saja para ilmuan terlambat melakukan kajian mendalam terhadap Al-Qur’an. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.