Dark/Light Mode

Pesantren dan Moderasi Umat (3)

Kamis, 18 Juni 2020 08:24 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Dengan kata lain, seorang guru dituntut terlebuh dahulu melakukan proses pembatinan materi ajar. Murid juga diminta selalu belajar diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa. Dengan demikian, berkah pelajaran akan tercipta.

Hal semacam ini juga sulit ditemukan di sekolah lain. Di PP terkenal istilah: Al-‘ilmu nur wa nu rullah la yuhda li ’ashi (Ilmu itu cahaya dan cahaya tidak akan masuk dalam hati yang berdosa). Karena itu mileau atau lingkungan PP betul-betul harus steril dari suasan dosa dan maksiyat.

Baca juga : Pesantren dan Moderasi Umat (2)

Santri harus bersih mata dan telinganya dari hal-hal yang bersifat syahwat. Termasuk syahwat untuk belanja lebih dari apa yang menjadi ketentuan. Bahkan akses internet di PP betul-betul mendapatkan pengawasan ketat dari operator dengan sanksi yang ketat bagi para pelanggarnya.

Demikian pula penggunaan HP sangat dibatasi, karena HP juga bisa menjadi lobang iblis yang paling berbahaya. Suasana batin yang sedemikian terpelihara di lingkungan PP menyebabkan karakter para santri secara umum dapat dipertanggungjawabkan di dalam masyarakat.

Baca juga : Pesantren dan Moderasi Umat (1)

Insya Allah jarang sekali santri PP melakukan keonaran dan terlibat dalam kejahatan miras, narkoba, dan kriminal lainnya. Ini semua karena seluh sistem panca indera mereka sudah dibekali dengan lampu, rem, lampu stop, kaca spion, lampu weser, dan klakson, sehingga bisa dengan mudah menghindari “kecelakaan” dalam lalulintas kehidupan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.