Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Salah seorang mualaf Jepang, Prof. Dr. Satomi, mengungkapkan mengapa dirinya bisa menjadi penganut agama Islam, karena ia merasa tradisi Islam yang dialaminya selama ia studi di Indonesia tidak jauh beda dengan tradisi keagamaan yang ia pernah rasakan di negerinya, Jepang.
Pendapat yang sama juga pernah diungkapkan Prof. Dr. Zainal Abidin ketika ia studi di Jepang. Esensi kesamaan budaya antara kedua negara membuat kedua negeri ini lebih akrab satu sama lain.
Baca juga : Antara Hijriyah Dan Masehi (4)
Ambisi terakhir pemerintah dan masyarakat Jepang ingin menjadi negara destinasi halal terbaik di kawasan Asia. Di Kota-kota besar Jepang sangat mudah bagi warga muslim menemukan makanan halal, apalagi saat ini Jepang berusaha menjadi destinasi kuliner halal dunia, untuk menggaet wisatawan muslim yang saat ini sudah menjadi 1/5 dari jumlah penduduk dunia.
Jepang sebuah negara maju yang populasi muslimnya belum begitu berkembang, seperti halnya di dunia barat. Namun jika dibandingkan dengan agama-agama minoritas lainnya, Islam tercatat mengalami perkembangan paling pesat.
Baca juga : Antara Hijriyah Dan Masehi (3)
Ukurannya dapat dilihat dari pertumbuhan populasi penduduk muslim, jumlah masjid dan mushallah, dan aktifitas keislaman di negeri ini.
Hal yang menggembirakan juga ialah meningkatnya penduduk asli setempat menjadi mualaf. Belum ada statistik resmi menunjukkan jumlah populasi muslim di Jepang. Namun informasi dari lembaga-lembaga keislaman di Jepang menunjukkan adanya kurang lebih 200 ribu orang, yang didominasi para pendatang dengan profesi sebagai mahasiswa, tenaga expert, imigran pekerja kasar dari beberapa negara muslim seperti Turki, Arab, melayu, dan Indonesia.
Baca juga : Antara Hijriyah Dan Masehi (2)
Statistik resmi Jepang mendata penganut agama Budha dan atau Shinto paling besar, sekitar 80 persen dari jumlah penduduk Jepang, dan selebihnya agama-agama minoritas seperti Kristen, Islam, dan agama-agama lain. Umat Islam umumnya terkonsentrasi di sejumlah kota besar seperti Horoshima, Kyoto, Nagoya, Osaka, dan Tokyo.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.