Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Titik Temu Budaya Jepang dan Budaya Indonesia (2)

Rabu, 26 Agustus 2020 08:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Hubungan akrab antara dunia islam dan Jepang terjadi melalui hubungan dagang dengan pedagang muslim dari berbagai negara muslim. Sekitar tahun 1877 ketika sejarah hidup Nabi Muhammad diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, mulailah Islam dikenal di Jepang.

Pemerintah Jepang tidak mengontrol aktivitas Islam di Jepang karena substansi ajaran Islam tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang dianut di Jepang.

Baca juga : Titik Temu Budaya Jepang dan Budaya Indonesia (1)

Dalam sejarah Islam di Jepang diperkenalkan sejarah dua orang Jepang paling awal masuk Islam dan mendapatkan publikasi luas, yaitu Mitsutaro Takaoka yang memeluk Islam pada tahun 1909 dan mengganti nama sebagai Omar Yamaoka setelah menunaikan haji di Mekah, dan Bumpachiro Ariga yang awalnya ia pergi ke India untuk berdagang dan kemudian tertarik dengan agama Islam di sana lalu menjadi muallaf dalam tahun yang sama dengan Mitsutaro.

Ia pun mengganti namanya menjadi Ahmad Ariga. Sering juga diceritakan pengalaman awal muslim Jepang yang ikut karam bersama penduduk Turki menewaskan ratusan orang, termasuk sejumlah warga Jepang menuju Turki untuk belajar agama islam. Termasuk di antaranya ialah Torajiro Yamada yang sudang mengganti nama dengan Abdul Khalil dan mungkin tujuannya untuk pergi ke Mekah untuk naik haji.

Baca juga : Antara Hijriyah Dan Masehi (4)

Pertumbuhan jumlah populasi muslim di Jepang terjadi saat ratusan pelarian Muslim Turki, Uzbekistan, Tajikistan, Kirghizstan, Kazakhstan dan Tatar Turki yang lain dari Asia Tengah dan Rusia.

Di samping itu, pengaruh Revolusi Bolshevik semasa Perang dunia I, dimana orang-orang Muslim ini yang diberikan perlindungan di Jepang menetap di beberapa pelabuhan utama di sekitar Jepang dan mendirikan komunitas-komunitas Islam.

Baca juga : Antara Hijriyah Dan Masehi (3)

Persentuhan dengan warga pribumi Jepang membuahkan hasil sejumlah warga Jepang bersimpatik terhadap ajaran agama yang dianut oleh kaum Imigran, khususnya imigran muslim dari Indonesia.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.