Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (2)

Menolak Nepotisme (1)

Rabu, 9 September 2020 06:09 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - sebuah hadis riwayat Abu Burdah, dari Abu Musa, mengatakan: aku bersama dengan dua dari anak pamanku (sepupu sekali) telah masuk menemui nabi, lalu salah satu dari ked uanya mengatakan: Wahai baginda nabi, angkatlah kami sebagai pejabat dari beberapa jabatan yang diberikan oleh allah padamu.

Nabi mengatakan: Demi Allah, kami tidak mengangkat/ memberikan jabatan ini kepada ses eorang yang memintanya atau yang optimis terhadapnya. (HR. Ibnu Abi Syaibah, dalam kitab Musannaf Ibni Abi Syaibah).

Baca juga : Keniscayaan Seorang Pemimpin (2)

Dalam hadis lain riwayat Abu Zar dikatakan: Wahai baginda nabi, angkatlah aku sebagai pejabat, lalu ia mengatakan: nabi memukulkan tan gannya ke pundakku sambil mengata kan: “Wahai Abu Zar, aku melihatmu sangat lemah, dan sesungguhnya yang engkau minta itu adalah amanah; dan sesungguhnya hal itu di hari kemudian adalah kehinaan dan penyesalan kecuali yang mengambil/menjabatnya karena layak dan menunaikannya dengan baik dan sempurna. (HR. Muslim, dalam kitab sahih Muslim, Jilid 6, hal.6).

Kedua hadis di atas cukup tegas nabi menolak permintaan jabatan berdasarkan hubungan kekeluargaan. Termasuk Abu Zar alGifari yang dikenal sangat dekat dengan nabi, Ketika ia meminta jabatan, nabi dengan tegas menolak permintaan sahabatnya seolah tanpa beban dengan menunjukkan kelemahan yang dimiliki sahabatnya.

Baca juga : Keniscayaan Seorang Pemimpin (1)

Berani berkata “tidak” kepada orang terdekat, tentu itu sulit, tetapi bagi nabi dengan tegas menyatakannya. ini contoh teramat penting bagi pejabat tinggi yang akan menentukan posisi penting di dalam struktur kepemimpinannya.

Nabi tidak pernah mengangkat seorang pejabat berdasarkan kekerabatan atau kolega, tetapi betul-betul berdasarkan profesionalisme. Bukan berarti nabi tidak mempunyai keluarga atau kolega, tetapi nabi menyerahkan urusan kepemimpinan itu kepada sebuah mekanisme secara professional. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.