Dark/Light Mode

Resakralisasi Institusi Perkawinan (3)

Minggu, 30 Agustus 2020 06:49 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah berhasil maka longgarlah hubungan keluarga mereka. Hanya karena ingin menumpang dari popularitas, maka seseorang mengawini seorang selebriti. Namun setelah populer maka ia seolah tanpa beban dengan gampang meninggalkan pasangannya.

Hanya karena mabuk terhadap kecantikan atau ketampanan seseorang ia melangsungkan perkawinan. Padahal, kecantikan dan ketampanan fisik sangat temporer dan tidak bersifat abadi. Hanya karena ingin dibantu agar terbebas utangnya dari seorang rentenir, maka anak gadisnya dipaksa mengawini sang rentenir.

Baca juga : Moskow: Vaksin Corona Kami Aman Dan Ampuh

Hanya karena didorong oleh ambisi, maka ia merelakan anak gadisnya dikawinkan dengan seorang yang berpengaruh, sekalipun selisih usia yang sangat jauh.

Pengalaman para anggota BP4 yang selama ini menjadi pendamping keluarga bermasalah, mereka mencatat bahwa desakralisasi perkawinan menjadi faktor utama longgarnya ikatan keluarga.

Baca juga : Resakralisasi Institusi Perkawinan (1)

Banyak sekali perceraian terjadi karena pasangan tidak memiliki visi perkawinan yang konstruktif.

Visi perkawinan di dalam Islam sudah tertera hampir setiap surat undangan perkawinan, yaitu Q.S. Ar-Rum/30:21: Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Baca juga : Titik Temu Budaya Jepang dan Budaya Indonesia (2)

Perkawinan ideal dalam ayat di atas ialah perkawinan yang menghasilkan keluarga sakinah, yaitu berkah, dikaruniai anak-anak saleh, dan rezeki yang halal dan baik. Rumus mewujudkan keluarga sakinah ialah: Mawaddah + Rahmah = Sakinah.

Mawaddah adalah model cinta rasional yang biasanya diperankan oleh figur ayah. Rahmah adalah model cinta yang emosional dalam konotasi positif, yang biasanya diperankan oleh figure ibu. Kombinasi antara kedua cinta inilah yang akan melahirkan keluarga sakinah.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.