Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Pembakaran Al Quran

Norwegia Dikutuk Dunia

Rabu, 2 September 2020 06:11 WIB
Demonstran di Pakistan membawa Al Quran, di  Lahore, Pakistan pada Sabtu (29/8). (Foto: Associated Press)
Demonstran di Pakistan membawa Al Quran, di Lahore, Pakistan pada Sabtu (29/8). (Foto: Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi sekelompok massa di Norwegia dan Swedia melakukan penistaan terhadap kitab suci Al Quran, mendapat kecaman. Sejumlah negara mengutuk insiden yang berawal dari aksi protes massa anti Islam di kedua negara tersebut.

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga mengutuk aksi tersebut. Dalam pernyataan yang diunggah di Twitter, Kemlu menyebut aksi itu tak hanya menyakiti umat Islam, tapi juga bertentangan dengan nilai demokrasi. Dan dapat timbulkan perpecahan antar umat beragama.

Baca juga : Mengapa Pesantren Begitu Penting? (2)

Lebih lanjut, sebagai langkah tegas, kemarin, Pemerintah Indonesia memanggil Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Norwegia dan Swedia di Jakarta. Kemlu menyampaikan secara langsung kecaman terhadap aksi penistaan Al Quran yang terjadi di kedua negara Skandinavia itu.

“Kemlu RI telah memanggil KUAI Kedutaan Besar Swedia dan Norwegia, sampaikan kecaman In-donesia terhadap aksi perusakan Al Quran di kedua negara tersebut,” bunyi pernyataan Kemlu.

Baca juga : Mengapa Pesantren Begitu Penting? (1)

Senada dengan Indonesia, Pakistan juga melemparkan kecaman keras atas aksi tersebut. Islamabad menyebut pembakaran yang dilakukan oleh kelompok sayap kanan tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama apapun.

Dalam pernyataan yang disampaikan Juru Bicara Kemlu Pakistan Zahid Hafeez, negara itu mengutuk keras tindakan terse-but. Kata dia, munculnya peris-tiwa Islamofobia bertentangan dengan semangat agama apa pun. “Kebebasan berbicara tidak bisa membenarkan kebencian agama,” kata Hafeez.

Baca juga : Resakralisasi Institusi Perkawinan (4)

Hafeez meminta, agar tiap orang memastikan penghormatan terhadap keyakinan agama orang lain. “Itu adalah tanggung jawab kolektif dan sangat penting untuk perdamaian dan kemakmuran global,” tegas Hafeez.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.