Dark/Light Mode

Jangan Menghukum Sebuah Keyakinan

Sabtu, 26 September 2020 08:53 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Mendengarkan peristiwa ini, maka Nabi marah besar dan memanggil Usamah. Nabi diketahui marah besar jika urat-urat di dahinya kelihatan melintang. Nabi bertanya kepada Usamah: “Kenapa engkau membunuh orang yang bersyahadat? Usamah menjawab: “itu musuh yang amat berbahaya dan itu hanya kiatnya untuk menyelamatkan diri”.

Baca juga : Jangan Memuja Pejabat (1)

Ia tidak bisa mundur atau lari karena ia berada di pinggir tebing, satu-satunya cara untuk selamat ialah bersyahadat. Nabi tetap marah dan meminta para sa habat lain tidak mengulangi perbuatan seperti itu lagi, membunuh orang yang sudah bersyahadat.

Baca juga : Kedudukan Golput (2)

Saat itu Nabi menegaskan: Nahnu nahkumu bi al-dhawahir wa Allah yatawalla al-sarair (kita hanya menghukum apa yang tampak dan hanya Allah Yang Maha Tahu apa yang tersimpan di dalam hati).

Baca juga : Kedudukan Golput (1)

Penegasan Nabi dalam kasus ini menjadi pelajaran penting buat kita semua bahwa jika orang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat yang benar, tidak perlu dikorek atau direbak isi hatinya apakah ia betul-betul yakin atau tidak terhadap kalimat itu, karena semuanya itu diserahkan kepada Allah SWT. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.