Dark/Light Mode

Etika Politik Dalam Al-Qur’an (40)

Pelajaran Diplomasi Publik (6) Diplomasi Hudaibiyyah (2)

Selasa, 12 Maret 2019 14:08 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Kafir Quraisy Mekkah semakin terkucil karena kabilah-kabilah kecil yang berada di bawah pengaruhnya satu per satu meninggalkannya dan bergabung dengan kekuatan Rasulullah. Pengaruh Rasulullah semakin tak terbendung. Namun tidak berarti kaum kafir tidak memiliki kekuatan.

Sisa-sisa kekuatan mereka sewaktu-waktu dihimpun untuk menyerang kekuatan Rasulullah, tetapi kekuatan-kekuatan mereka tetap dipatahkan. 

Baca juga : Menyorot Media Islam Lokal Indonesia

Tentara-tentara kaum kafir Quraisy seringkali kehilangan fokus sehingga meskipun jumlah mereka besar tetapi mereka tetap tidak berdaya menghadapi pasukan Rasulullah yang sudah dilatih dengan menghadirkan pelatih-pelatih asing profesional, termasuk di antaranya yang amat terkenal sebagai arsitek perang Rasulullah, yaitu Salman al-Farisi, seorang expertist perang dari Persia. 

Keunggulan diplomasi dan strategi Rasulullah memang betul-betul menakjubkan. Suatu ketika tahanan Perang Badar yang dutahan di depan mesjid menimbulkan persoalan. Rasulullah meminta pendapat para sahabatnya. 

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (4) Diplomasi Ratu Balqis

Umar mengusulkan laki-lakinya berlaku hukum perang, dibunuh dan perempuannya dijadikan budak. Abu Bakar berpendapat lain. Ia mengusulkan agar tawanan perang dimanfaatkan potensinya untuk kekuatan umat Islam di Madinah. 

Rasulullah memilih pendapat Abu Bakar. Rasulullah kemudian meminta para sahabatnya untuk memilah-milah tawanan perang lalu mereka diminta untuk mengajar dan membebaskan masyarakat Madinah dari buta huruf dan buta keterampilan. 

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (3) Diplomasi Perempuan Elite

Pembebasan bersyarat ini memperoleh hasil ganda, selain meningkatkan kekuatan potensi ekonomi umat, kebijakan ini juga membuat para tawanan perang berbalik mendukung Rasulullah dan menganut agama Islam dengan sadar tanpa paksaan, karena mereka baru sadar akan keluhuran budi pekerti Rasulullah dan keagungan ajaran Islam yang dilihatnya sangat berbeda dengan apa yang mereka dengar dari pimpinannya. 

Dari kenyataan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu kesuksesan misi Rasulullah karena ia selalu menyikapi setiap persoalan dengan tenang dan dengan berfikir jernih. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.