Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (25)

Pemimpin Harus Punya Rasa Malu (2)

Sabtu, 31 Oktober 2020 08:21 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Riwayat lain dari Salim berkata: Aku telah mendengar Abu Hurairah mengatakan: Aku telah mendengar Nabi bersabda: Setiap umatku dimaafkan kecuali orang-orang yang melakukan kejahatan secara terang-terangan.

Dan yang termasuk terang-terangan ialah seorang lelaki melakukan kekejian di malam hari dan Allah menutupinya, tetapi kemudian ia mengatakan kepada orang lain: aku telah melakukan ini dan ini (kekejian), padahal Allah telah menutupinya di malam itu tetapi ia tetap membuka (aibnya sendiri) di siang hari. (Hr Bukhari, Sahih al-Bukhari, jilid 5, halaman 5524).

Baca juga : Pemimpin Harus Punya Rasa Malu (1)

Menyimpan rahasia yang memalukan diri sendiri atau memalukan orang lain adalah rahasia yang berharga bagi manusia untuk disembunyikan. Seolah'olah Allah SWT secara tidak langsung memaafkan dosa-dosa apapun yang di lakukan dengan cara merahasiakan perbuatan dosa dan aib yang telah dilakukan.

Sebaliknya dosa atau kemaksiyatan yang telah dilakukan lalu diungkapkan kepada publik, apalagi jika itu dijadikan kebanggaan, maka itulah yang paling dibenci tuhan berdasarkan analisis dari hadis-hadis di atas.

Baca juga : Bahaya Pemimpin Yang Tidak Amanah (2)

Masalah-masalah sosial yang menjurus kepada fitnah besar banyak disebabkan oleh terlalu bebasnya mulut ini mengungkap hal-hal yang sesungguhnya tidak perlu, apalagi jika hal itu menyingkap rasa malu diri atau orang lain.

Apa jadinya jika seorang pemimpin suka mengumbar kata-kata yang tidak pantas, tidak senonoh, atau tidak berakhlak. Masyarakat akan mencontoh pemimpinnya. jika seorang pemimpin memelihara kerahasiaan warga yang dipimpinnya, atau merahasiakan rahasia jabatan yang berada di kewnangannya, maka itulah yang layak menjadi pemimpin.

Baca juga : Bahaya Pemimpin Yang Tidak Amanah (1)

Seorang pemimpin tidak perlu mengemukakan seluruh unek-unek yang ada dikepalanya. cukuplah dia sendiri yang tahu. Kalau perlu seolah-olah ia tidak memahami apa yang sesungguhnya telah terjadi, walaupun sesungguhnya sangat well inform terhadap maslah yang kontroversi itu.

Mari kita menjadi pemimpin yang berwibawa dengan cara tidak mengumbar statemen yang memalukan diri sendiri atau orang lain. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.