Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (49)

Penyelesaian Non-Hukum (1)

Minggu, 3 Januari 2021 06:11 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi menyelesaikan persoalan kemasyarakatan dan keumatan tidak selamanya dengan secara hukum. Adakalanya Nabi menyelesaikan secara politik, secara kekeluargaan, dan secara adat. Sangat tergantung jenis kasusnya. Dalam kasus perebutan kembali kota Mekah setelah Nabi diusir, lalu Nabi hijrah ke Madinah, bertepatan bulan Ramadhan tahun ke 8 hijrah, Nabi merebut kembali kota Mekah (Fathu Makkah).

Pengambilalihan kota Mekah ini juga menarik untuk dijelaskan bahwa Nabi memilih pengepungan kota ini di malam hari. Ia membagi tiga pasukannya sebagai taktik. Satu kelompok lewat bukit, satu kelompok lewat lembah, dan kelompok lain di jalur normal.

Baca juga : Investigasi Ganda Untuk Kasus Besar (3)

Abi Sufyan, pimpinan kaum Kafir Quraisy, tidak menyangka pasukan Rasulullah berjumlah besar dan dengan taktik yang canggih. Ia mengira, pasukan Rasulullah hanya yang lewat jalan normal. Ternyata saat yang tepat, pasukan bukit dan pasukan lembah berjumpa di perbatasan kota Mekah. Strategi cerdas Nabi berhasil mematikan langkah para pemimpin Quraisy di Mekah.

Di antara tokoh Quraisy ialah Abu Sufyan didampingi pembesar kaum Quraisy lainnya, menyerah dan bersedia berdamai dengan Nabi. Nabi sendiri berkonsultasi dengan para sahabatnya dan hasilnya Nabi memilih pendekatan non konvensional.

Baca juga : Investigasi Ganda Untuk Kasus Besar (2)

Secara konvensional, di dalam sebuah pertempuran, siapa yang kalah laki-lakinya dibunuh dan perempuannya diperbudak, serta hartanya dijarah. Nabi memilih untuk memaafkan kaum Quraisy dengan menyatakan kepada semua pihak: “Hari ini adalah hari kasih sayang” (al-yaum yaumul marhamah), hari pengampunan."
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.