Dark/Light Mode

Menayangkan Wajah Nabi (1)

Senin, 27 September 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Sementara di kalangan Syi’ah, tidak terlalu dipermasalahkan penggambaran wajah Nabi Muhammad SAW. Bahkan, di dalam beberapa publikasi, Syi’ah dengan terang-terangan menunjukkan gambar atau ilustrasi Nabi di masa muda dan gambar di masa tua.

Baca juga : Mendiamkan Kedhaliman (2)

Beberapa cerita Isra’ dan Mi’raj, Nabi dijelaskan di dalam bentuk cerita bergambar. Bouraq, yang menjadi kendaraan Nabi ke Sidratil Muntaha, dilukis bagaikan kuda bersayap yang berkepala perempuan cantik. Namun, kalangan Syi’ah yang lain tidak setuju mempublikasikan gambar atau lukisan Nabi, dengan alasan yang sama dengan ulama Sunni tadi.

Baca juga : Mendiamkan Kedhaliman

Bagi kita yang beraliran Sunni, tidak perlu diwacanakan boleh atau tidak menggambar wajah Nabi. Lebih baik kita mempertahankan bahwa wajah Nabi tidak perlu dilukis atau digambar. Sebagai bangsa yang mayoritas beraliran Sunni, sepantasnya dihargai agar jangan pernah ada yang mempublikasikan gambar Nabi.

Baca juga : Mengklaim Kekayaan Agama Lain (2)

Bukan hanya Nabi Muhammad, tetapi juga nabi-nabi lain. Termasuk juga para sahabat Nabi, sebaiknya jangan pernah digambar atau dilukis karena masih berpotensi disakralkan kalangan umat Islam. [BERSAMBUNG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.