Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Memalukan, Silat Lidah PDIP & Demokrat

Minggu, 31 Oktober 2021 07:32 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Singkat kata, Pak SBY sekali-kali juga berani mengambil keputusan yang drastis dan cepat. Memang kadangkala SBY terkesan lamban dalam mengambil keputusan. Bukan lamban sebetulnya, tapi terlalu hati-hati.

Baca juga : Komponen Cadangan, Apa Relevansinya? 

Dari perspektif komunikasi, SBY dan Ibu Mega sebetulnya memiliki banyak persamaan: sama-sama suka menggunakan komunikasi konteks tinggi. Bicara suka “muter-muter”, tidak to the point. Lebih banyak bahasa tubuh yang ditampilkan daripada bahasa verbal. Ketika menjelang Hari Pers Nasional tahun terakhir Ibu Mega menjabat Presiden, Ketua Umum PWI waktu itu, Tarman Azzam, sudah ketar-ketir hatinya. Pada H-7, Ibu belum memberikan kepastian mau hadir atau tidak. Acara HPN ketika itu berlangsung di Bali. Last minute, Istana baru informasikan Pengurus PWI Pusat bahwa Presiden akan hadir.

Baca juga : Perebutan Singgasana

Ketika itu, hubungan Presiden Megawati dan pers memang sedang “tidak harmonis”. Presiden kerap mengkritik pers yang sering mengkritik pemerintah. Bahkan suatu ketika Presiden menumpahkan unek-uneknya terhadap pers dan pengamat politik. “Wong, pengamat sekali-sekali coba jadi presiden.....!” Ketika itu juga, Istana mengeluarkan peraturan, yaitu wartawan Istana tidak boleh terlalu dekat (jarak fisik) dengan Presiden, semacam diberikan pagar. Uniknya, dalam pidatonya di Hari Pers Nasional di Bali, Tarman Azzam masih berani melontarkan kritik kepada pemerintah Megawati.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.