Dark/Light Mode

Memalukan, Silat Lidah PDIP & Demokrat

Minggu, 31 Oktober 2021 07:32 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Maka, tatkala Ibu Mega “menyerang” Presiden SBY yang, katanya alergi terhadap kriktik, banyak yang membela SBY. “Apa Ibu Mega sudah lupa bahwa yang alergi kritik sebenarnya siapa?”

Baca juga : Komponen Cadangan, Apa Relevansinya? 

Tatkala pemerintah Jokowi memutuskan mengubah warna cat pesawat kepresidenan, silat lidah juga terjadi antara dua politisi dari PDIP (Arteria Dahlan) dan Demokrat (Herzaky). Herzaky menuduh politikus PDI Perjuangan itu mengidap sindrom lupa. Presiden pertama yang membeli pesawat kepresidenan adalah SBY, dengan pertimbangan anggaran negara ketika itu sedang “kuat”. Lagipula, ketika SBY memtuskan membeli pesawat kepresidenan, ia menyadari betul bahwa yang bakal menikmati pesawat itu adalah presiden-presiden berikutnya; SBY hanya sebentar menikmatinya.

Baca juga : Perebutan Singgasana

Silat lidah seperti itu, menurut hemat kami, tidak substansial.

Baca juga : Kontroversi Raibnya 3 Patung Penumpas G30S

Apalagi silat lidah seputar sukses pemerintah. Ada politisi PDIP yang mempertanyakan apa prestasi SBY selama jadi presiden? Berapa kilometer jalan tol yang dibuat oleh pemerintah SBY? Lalu, coba bandingkan dengan panjang jalan tol yang berhasil dibuat selama Jokowi memerintah? Soal kesejahteraan rakyat dan, utang luar negeri juga diungkit-ungkit. Kesejahteraan rakyat jauh lebih baik pada era SBY dibandingkan era Jokowi, kata seorang politisi Demokrat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.