Dark/Light Mode

Demaskulinisasi Wajah Agama (4)

Kamis, 11 November 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Tuhan bukan hanya memiliki sifat-sifat maskulin ("The Father of God”), tetapi juga memiliki, bahkan lebih dominan dengan sifat-sifat feminin (“The Mother of God”). Ada kecend­erungan di dalam masyarakat, sifat-sifat maskulinitas Tuhan lebih ditonjolkan, seperti Tuhan Maha Besar (al-Kabir), Maha Perkasa (al-’Aziz), dan Maha Pembalas/Pendendam (al-Muntaqim), bukannya menonjolkan sifat-sifat femininitas-Nya, seperti Tuhan Maha Penyayang (al-Rahm), Maha Lembut (al-Lathif), dan Maha Pema’af (al-’Afuw), sehingga Tuhan lebih menonjol untuk ditakuti dari pada dicintai. Efek psikologis yang muncul karenanya, manusia menyembah dan sekaligus mengidealkan identifikasi diri dengan “The Father of God”, yang mengambil ciri dominan, kuasa, jauh, dan strug­geling, bukannya dengan “The Mother of God”, yang mengambil ciri berserah diri, kasih, dekat, dan nurturing.

Baca juga : Demaskulinisasi Wajah Agama (3)

Idealnya, komposisi kualitas masku­lin dan feminin menyatu di dalam diri manusia, sebagaimana halnya keutuhan kedua kualitas itu menyatu di dalam Diri Tuhan, seperti tercermin di dalam al-asmaul husna dan sebagaimana juga dipraktekkan Rasulullah SAW. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.