Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret 2025, Tahun Depan Beralih Dari Hisab Ke KHGT
- Kemenag Resmikan Program Beasiswa Zakat, Dorong Mustahik Lebih Berdaya
- Penerbangan Di Bandara Heathrow Inggris Sudah Mulai Pulih
- Legenda Tinju Dunia Big George Meninggal Dalam Usia 76 Tahun
- Siapkan 30 Ribu Rumah Nakes, Menteri PKP Rajin Tebar Rumah Subsidi
Kenapa Pendukung Prabowo-Sandi Pindah Haluan Ke Jokowi-Maruf?
MUHIDIN, Ketua DPW PAN Kalsel : Saya Mau Besarkan PAN Bukan Mau Membelot
Minggu, 16 Desember 2018 06:47 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mulai dipreteli oleh kadernya sendiri. Beberapa kader dan pimpinan wilayah PANmemilih menyeberang mendukung capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.
Adalah DPD PAN Kabupaten Tanah Bambu Kalimantan Selatan (Kalsel) yang kali pertama mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf, pada 2 Desember lalu. Setalah itu diikuti DPW PANKalimantan Selatan (Kalsel) pada 9
Desember lalu. Virus dukungan PAN kepada Jokowi-Ma’ruf menyeberang ke Sumatera. Di Sumatera Selatan (Sumsel), 25 orang yang mengaku kader PANSumsel pamer dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf. Umumnya alasan yang disampaikan para pengurus dan kader PANyang memilih dukung Jokowi-Ma’ruf adalah lantaran mengikuti aspirasi masyarakat di sana yang mengaku merasakan dampak positif dari program pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini.
Dukungan di Sumsel ini memang dipandang tak terlalu signifikan, karena hanya dilakukan oleh orang-orang yang mengklaim sebagai kader PAN, bukan oleh pengurus daer¬ah atau wilayahnya. Oleh karenanya setelah Wakil Ketua Bidang Hukum DPW PANSumsel Darussalam turun tangan akhirnya gerakan itu bisa diredam.
Darussalam mengatakan, mereka yang mendeklarasikan dukungan bukanlah anggota PAN. Darussalam mewarning mereka agar segera meminta maaf atas tindakannya jika tidak perkara itu akan diseret ke hukum, karena dianggap telah mencatut nama PAN. “Kami beri waktu tiga hari untuk minta maaf pada PAN. Kalau tidak, kami akan tem¬puh jalur hukum,” ujar dia.
Ancaman itu pun membuat ciut nyali kader abal-abal itu. Berbeda dengan gerakan ‘pembelotan’ para pengurus wilayah dan daerah PAN Kalsel. Gerakan ini langsung dip¬impin Ketua DPW PANKalsel Muhidin. PAN sedikit kerepotan. Karena di satu sisi, menurut Waketum PAN, Bara Hasibuan, Muhidin merupakan tokoh senior di Kalisel dan pernah menjabat sebagai walikota selama dua periode. PAN sangat membutuhkan Muhidin di Kalsel.
Baca juga : LA NYALLA MATTALITTI, Pendukung Jokowi-Ma’ruf: Hanya Untuk Bakar Semangat Tim Saya
Kendati begitu, Pengurus DPP PAN tetap melayangkan surat teguran disertai ancaman sanksi kepada pengurus daerah dan wilayah PAN yang membelot. Lantas bagaimana pandangan PANmelihat persoalan ini? Apakah PAN memandang ada operasi politik untuk menggembosi dukungan Prabowo-Sandi di kedua Provinsi itu?
Sekadar informasi pada Pilpres 2014 lalu Prabowo jadi jawara di kedua provinsi itu. Di Sumsel, pada Pilpres 2014 Prabowo menang dengan mengantongi 51,26 persen. Di Kalsel, Prabowo unggul dengan 50,05 persen. Berikut penuturan Ketua DPW PAN Kalsel Muhidin dan Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno.
Setelah membelot memilih mendukung Jokowi-Ma’ruf, ada kabar Anda sudah resmi dicopot dari jabatan Ketua DPW PAN Kalsel. Apa betul itu?
Belum, sampai saat ini belum ada surat resminya. Jadi sampai saat ini belum ada secara lisan atau pun tertulis untuk mencopot saya. Saya kemarin sudah minta supaya memahamilah keadaan di Kalsel, karena Kalsel ini kan beda.
Apa bedanya?
Masyarakat di sini itu kan ikut saya. Di sini dia tidak memandang siapa calon presidennya. Dia melihat figur di Kalimantan Selatan. Hal itu karena mereka memandang presiden yang manapun belum tentu bisa mengubah keadaan masyarakat di sini. Tapi kalau ada figur yang dipegang, dia kan bisa minta pendapat kalau ada masalah. Saya kan selalu melayani, walaupun saya sudah kalah dari gubernur. Dia melihat siapa figur di Kalimantan Selatan.
Lalu apa hubungannya dengan capres-cawapres yang didukung?
Saya ini dulu pernah jadi calon gubernur, lawannya itu gubernur yang ada ini, jadi akhirnya musuhan. Kalau saya berbeda pendapat lagi, artinya harus musuhan lagi. Sedangkan saya sudah temanan sekarang. Artinya saya minta memahami hal ini
Memang kalau bermusuhan ini bisa mempengaruhi perolehan suara PAN di sana?
Iya, karena hasilnya itu nanti kan ada dampak ke semuanya. Jadi kalau kalah lebih baik kalah bersama. Lalu kalau menang juga menang bersama. Jadi lebih baik bersama-sama rakyat berjuang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya