Dark/Light Mode

BPTJ Usul Ganjil Genap Diberlakukan Seperti Saat Asian Games 2018

SYAFRIN LUPITO : Kita Kaji Dampak Sosial Ekonominya Juga

Kamis, 18 Juli 2019 11:49 WIB
BPTJ Usul Ganjil Genap Diberlakukan Seperti Saat Asian Games 2018 SYAFRIN LUPITO : Kita Kaji Dampak Sosial Ekonominya Juga

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar ganjil genap diperluas seperti perhelatan Asian Games 2018. Targetnya, bisa mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum dan memperlancar lalu lintas. “Ini salah satu kebijakan pemerintah, push supaya orang cepat-cepat beralih ke angkutan umum,” ujar Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono. 

Bambang mengatakan, sejumlah ruas jalan yang dibatasi aturan ganjil genap, sudah memiliki ragam transportasi umum yang memadai, sehingga dirasa tidak akan menghambat aktivitas. “Kalau di rute-rute ganjil genap yang sekarang, angkutan umumnya sudah luar biasa. Contoh Sudirman-Thamrin, sudah ada MRT, Busway juga sudah ada high-deck di kanan dan low deck di kiri, ya kan? kurang apalagi? itu kan luar biasa,” ujar Bambang. 

Kemudian, lanjut Bambang, semua rute ganjil-genap dilalui oleh Transjakarta, jadi tidak ada alasan lagi bagi masyarakat tidak mempunyai pilihan transportasi. Usulan ini lahir dari evaluasi ganjil genap yang dilakukan BPTJ, seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap

Hasil evaluasi BPTJ, kinerja lalu lintas saat ini dibandingkan saat penyelenggaraan Asian Games 2018 telah mengalami penurunan sebesar 17 persen, dari 36,99 km/jam menjadi 30,85 km/jam. 
Pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018, kebijakan ganjil-genap memang diterapkan di sejumlah ruas jalan di Ibukota. Waktu penerapan pukul 06.00-21.00 WIB. 

Bagaimana tanggapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait usulan ini? Apakah akan mengikuti usulan BPTJ Kemenhub? Bagaimana pula tanggapan anggota DPRD DKI terkait usulan ini? Berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Lupito ditanggapi Anggota Komisi B DPRD DKI, Subandi.

Baca juga : SUDARYATMO : Kunci Arus Lalu Lintas Mudik Itu Tol Japek

BPTJ mengusulkan agar pemberlakuan ganjil genap diperpanjang menjadi 15 jam, seperti saat Asian Games... 
Mengenai usulan tersebut, Pemprov DKI Jakarta, saat ini sedang melakukan kajian. 

Kajiannya seperti apa? 
Untuk saat ini, terkait penerapan ganjil genap di Jakarta, kita tetap pada posisi Peraturan Gubernur 155, yaitu pada dua periode dalam satu hari. Yaitu, jam 6 pagi sampai jam 10 pagi. Lalu, jam 16.00 sampai jam 20.00. 

BPTJ memiliki data perbandingan kecepatan kendaraan saat ini dengan saat penyelanggaraan Asian Games. Apakah Pemrov DKI memiliki data tersebut? 
Untuk basis datanya, saya yakin sama untuk kinerja traffic atau lalu lintas. 

Apakah usulan tersebut memungkinkan untuk dilakukan saat ini? 
Harus dipahami, untuk menerapkan sistem ganjil genap yang sifatnya jangka panjang, kita perlu melakukan kajian secara kompeherensif. 

Tidak hanya aspek lalu lintas saja? 
Ya, tidak hanya aspek traffic saja, tetapi bagaimana sosial ekonomi masyarakat, masuk ke dalam satu kesatuan kajian. Nah, ini yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Perhubungan tentunya. 

Baca juga : Rian Ernest : Ini Masih Rumor, Tapi Harus Jadi Perhatian

Namun, Jakarta dianggap sudah memiliki kendaraan umum yang baik, sehingga masyarakat bisa beralih ke kendaraan umum... 
Masyarakat yang beraktivitas di koridor MRT dan di beberapa kami ada Jak-Lingko, tentu sudah cukup baik dilihat dari faktornya. Namun demikian, ketika kita menerapkan secara menyeluruh sehari penuh, kembali lagi saya sampaikan, kita mesti juga menganalisa secara utuh terkait aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Banyak faktor yang akan menjadi penilaian. 

Penilaiannya seperti apa? 
Ketika dilakukan satu kegiatan di satu pusat kegiatan, bagaimana dengan aksesibilitas aktivitas masyarakat di sekitar dan di kawasan itu. Tentu, kita harus melihat secara jaringan. Tidak hanya di koridor ganjil genap itu saja, namun keseluruhannya harus dilihat. Begitu juga dampaknya kepada sosial ekonomi, kita harus lakukan pengkajian secara kompeherensif. 

Dengan sistem ganjil genap saat ini, apakah ada pengaruhnya terhadap lalu lintas? 
Saat ganjil genap pada pagi dan sore hari, kinerja lalu lintas di koridor ganjil genap itu cukup baik. Artinya, untuk jangka waktu dua periode tadi, kebijakan cukup efektif. 

Jika BPTJ mengusulkan ganjil genap selama 15 jam dalam sehari, apa solusi dari Dishub DKI dalam mengurai kemacetan? 
Kami sudah menetapkan ada 41 koridor yang harus kita perkuat. Apakah dari aspek angkutan umum, kemudian membebaskan koridor tersebut dari hambatan samping, sehingga kinerja lalu lintas meningkat. Terus, kita akan perkuat ganjil genap. 

Perkuat ganjil genap ini, bagaimana maksudnya? 
Memang, targetnya akan ada perluasan. Namun sekali lagi, itu dilakukan dari hasil evaluasi yang sedang kami lakukan. 

Baca juga : Abdurrahman Suhaimi : Kami Terbuka, Tapi Jangan Mendiskreditkan

Jangka panjangnya bagaimana? 
Jakarta sudah seharusnya merealisasikan ERP. 

Kapan target realisasinya? 
Targetnya, tahun 2020 sudah operasional. Saat ini, saya sedang review proses yang sudah dilakukan sebelumnya. Kemudian, kita bisa mengambil langkah-langkah ke depan seperti apa. 

Untuk ruasnya nanti di mana saja? 
Untuk ruas ERP itu, rencananya di koridor yang sudah diterapkan ganjil genap. 

Berarti, seluruh jalur ganjil genap di DKI akan diterapkan ERP? 
Rencananya, baru di Jalan Sudirman Thamrin dan Jalan Rasuna Said. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.