Dark/Light Mode

Kritikan Demi Kritikan Serang Prabowo Setelah Bertemu Dengan Jokowi

ARIEF POYUONO : Kecewa Ke Prabowo, Tak Ada Alasan Kuat

Selasa, 16 Juli 2019 11:56 WIB
Kritikan Demi Kritikan Serang Prabowo Setelah Bertemu Dengan Jokowi ARIEF POYUONO : Kecewa Ke Prabowo, Tak Ada Alasan Kuat

RM.id  Rakyat Merdeka - Serangan demi serangan menerpa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Serangan itu datang usai Prabowo bertemu dengan Presiden Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus. Prabowo dinilai mengingkari janjinya. 

Serangan pertama datang langsung dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. PA 212 bahkan telah menentukan sikap untuk mengakhiri hubungannya dengan Prabowo. PA 212 menegaskan akan meneruskan perjuangan mereka. 

Sementara, anggota Jaringan Pemuda Penyelamat Konstituen (JPPK) Prabowo-Sandiaga berencana menggelar aksi demonstrasi di depan kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tadinya, aksi tersebut akan dilaksanakan Senin pagi, namun diubah jadi Rabu lantaran kemarin tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. 

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan terhadap rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo dan Jokowi. Mereka pun akan menuntut penjelasan dari Prabowo soal petemuan tersebut pada aksi Rabu nanti. 

Baca juga : Saran Gerindra Buat Yang Tak Senang Ketemuan Jokowi-Prabowo: Tersenyum Dong

Tak hanya itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang biasanya mendukung pun ikut mengkritik pertemuan tersebut. PKS memang mengapresiasi terjadinya pertemuan kedua capres. Namun, mereka juga menyayangkan Prabowo tidak memanfaatkan momen tersebut untuk mendeklarasikan posisi partainya sebagai oposisi. 

Kenapa mereka kecewa dan mengkritik pertemuan tersebut? Bukankah pertemuan itu sudah dinanti banyak pihak, karena bisa membuat situasi semakin kondusif? Bagaimana penjelasan Gerindra mengenai banyaknya kritikan terhadap pertemuan tersebut? Berikut tanya jawabnya.

Banyak pendukung 02 yang kecewa dengan pertemuan Prabowo dengan Jokowi... 
Pertama saya mau jelaskan dulu, pertemuan antara pak Prabowo dengan pak Jokowi itu, posisinya pak Prabowo menerima ajakan bertemu dari Pak Jokowi, atas perintah dari Partai Gerindra. 
Jadi, pak Prabowo hanya menjalankan amanat dari Partai Gerindra, untuk mengambil tawaran bertemu dengan pak Jokowi. 

Bukan keinginan Prabowo? 
Pertemuan itu terjadi karena keinginan dari Partai Gerindra. Pertemuan itu terjadi atas keinginan pengurus, kader, para pendukung serta simpatisan Partai Gerindra. 

Baca juga : Pramono Anung: Pertemuan Jokowi-Prabowo Tak Syaratkan Apa Pun

Kenapa ingin Prabowo menerima ajakan bertemu dengan Jokowi? 
Pertama, teman-teman di daerah merasakan terjadinya polarisasi. Kedua, teman-teman juga tidak ingin Gerindra terlihat sebagai partai ekslusif. Artinya, Gerindra itu kan partai nasionalis, ideologinya Pancasila. Itulah makanya teman-teman di daerah meminta pak Prabowo untuk bertemu dengan pak Jokowi. Kemudian, pak Jokowi itu sebenarnya juga mewakili PDIP. Menteri yang hadir kemarin hanya Pramono Anung, menteri yang memang mewakili partai. Artinya, pertemuan itu lebih kepada pertemuan antara Partai Gerindra dengan PDIP. Pak Jokowi mewakili PDIP, pak Prabowo mewakili Gerindra. 

Itukah yang membuat Prabowo hanya mengajak pengurus Gerindra? 
Iya, makanya Pak Prabowo hanya membawa pengurus Partai Gerindra. Nggak ada itu tokoh lainnya. Karena memang, itu diamanatkan Partai Gerindra, dan diminta oleh kader dan para pendukung Partai Gerindra. Mereka mau Pak Prabowo menerima ajakan Pak Jokowi untuk bertemu. 

Memang polarisasi seperti apa yang terjadi di daerah? 
Begini, di daerah itu Gerindra dan PDIP banyak berteman. Tapi sekarang, karena beda capres, Gerindra dan PDIP bertengkar, diem-dieman. Makanya, lama pertemuan itu diadakannya. Jadi memang, Pak Prabowo menjalankan amanat Partai Gerindra, untuk menjaga silaturahmi sesama anak bangsa. Pertemuan itu diharapkan bisa menghilangkan polarisasi di masyarakat. Karena, kader-kader di bawah itu sangat merasakan dampaknya. 

Daerah meminta dilakukan rekonsiliasi, sehingga terjadilah pertemuan itu? 
Iya, rekonsiliasi itu memang diminta Partai Gerindra. Kan nggak mungkin, Pak Prabowo bertemu kalau belum ada izin dari partai, walaupun dia Ketua Umum, atau Ketua Dewan Pembina. Karena, dia selalu melibatkan partai, untuk melaksanakan keputusan-keputusan strategis. Makanya, nggak ada kader atau pengurus Gerindra yang menolak pertemuan itu. 

Baca juga : Eratkan Persatuan Indonesia, PDIP Puji Pertemuan Jokowi-Prabowo

Kenapa begitu? 
Karena kalau menolak pertemuan itu, ada konsekuensinya. Walaupun dalam rapat untuk memutuskan pertemuan itu terjadi perbedaan ya. Karena, suara terbanyak dari pengurus, kader, hingga anak ranting Partai Gerindra menginginkan dilakukannya pertemuan tersebut. Artinya bukan karena pak Prabowo, tapi pak Prabowo menjalankan perintah partai. Kan sebelumnya ada tuh tokoh-tokoh yang ingin memediasi, agar terjadi pertemuan antara pak Jokowi dengan pak Prabowo. Tapi gagal, karena Partai Gerindra belum mengizinkan. Kalau Partai Gerindra nggak mengizinkan, pak Prabowo nggak bisa. Jadi, semua keputusan pak Prabowo itu harus sepengetahuan partai, dan atas amanat partai. 

Bagaimana situasi di daerah sekarang? 
Sekarang, para kader di daerah sudah menyatu dengan kader partai lainnya, baik dengan PDIP, Golkar, maupun partai lainnya. Sekarang mereka sudah bersiap untuk mensukseskan pilkada tahun depan. Nah, kalau di atas nggak ada kesejukan, kan mereka juga pening kepalanya untuk berkoalisi dengan partai lain di sana. 

Tapi di luar Partai Gerindra, tidak setuju dengan pertemuan tersebut? 
Lah, kan sudah bubar koalisinya. Makanya, orang PAN nggak diajak, orang Demokrat nggak diajak, Persatuan Alumni (PA) 212 nggak diajak, Amien Rais juga nggak. Karena, itu urusan internal partai, kebijakan partai. Masa internal partai semuanya harus tahu. Silakan saja kalau partai lain mau ketemu Pak Jokowi. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.