Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Ramai Diomongin Politisi

Anies Baswedan : Untuk Perhatiannya, Kami Apresiasi

Jumat, 2 Agustus 2019 10:51 WIB
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD dan Pemda DKI berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur untuk studi banding soal pengelolaan sampah. Hal ini disambut baik Walikota Surabaya Tri Rismaharini. 

Bestari Barus yang termasuk dalam rombongan DPRD DKI menyampaikan, tempat pembuangan sampah di Bantargebang, Bekasi, akan over kapasitas pada 2021. Sedangkan Pemprov DKI baru berencana membangun TPA pada 2020. 

“Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau Pilkada mendatang Bu Risma pindah ke Jakarta,” kata Bestari yang juga Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI di Ruang Sidang Balai Kota Surabaya, Senin lalu (29/7). 

Apalagi, Bestari juga mengkritik Pemprov DKI Jakarta terkait soal jumlah anggaran yang terbilang besar. Namun, masalah sampah di Ibukota masih menjadi pekerjaan rumah yang juga terbilang besar. “Anggarannya 4 kali lipatnya dari Surabaya ini,” lanjut Bestari. 

Gubernur DKI Anies Baswedan menilai, Bestari menceritakan pengelolaan sampah selama ini, sebelum era Anies. Sedangkan Anies tengah berusaha untuk mengubah menjadi lebih baik. Antara lain, mengubah sampah menjadi energi. 

Baca juga : Jokowi Kepada Anies: Nasehati Tanpa Nyakiti

Yang jelas, pengelolaan sampah lagi ramai di mulut politikus. Lantas, bagaimana penjelasan Bestari dan tanggapan Pemprov DKI ihwal ini. Berikut wawancaranya.

Bestari Barus membandingkan pengelolaan sampah di Jakarta dengan Surabaya. Bagaimana Anda menyikapinya? 
Sebetulnya, Bapak Bestari itu menceritakan pengelolaan sampah selama ini. Padahal, saya sedang berusaha untuk mengubah menjadi lebih baik. Sebelum saya bertugas, tidak ada itu pengelolaan melalui intermediate treatment facility (ITF). Kami memulai dengan ITF dan prosesnya tengah berlangsung. 

Lalu, di Bantargebang sekarang itu ada pengelolaan sampah, dari sampah menjadi energi. Dulu itu belum ada. Jadi, Pak Bestari itu membicarakan Jakarta yang dulu dia ikut bertanggungjawab. Beliau suka lupa, mau nyerang Gubernur yang sekarang, tapi lupa bahwa ia juga menyerang gubernur yang sebelum-sebelumnya. Toh, yang saya terima saat ini (pengelolaan sampah) adalah kenyataan sudah bertahun-tahun. Wartawan selalu menanyakan soal sampah plastik. 

Nanti sesudah roadmap pengelolaan sampah selesai, maka sekaligus kami laksanakan. Jadi yang dikatakan Pak Bestari, mungkin maksudnya menyerang Gubernur sekarang, tapi justru menyerang Gubernur-gubernur yang sebelumnya. Mesti hati-hati itu Pak Bestari. 

Karena sebelumnya tak ada rencana pengelolaan sampah? 
Betul. Sedangkan kami sekarang sedang memulai program-program yang telah saya jelaskan. Kami buat ITF, kemudian pengelolaan sampah, dari sampah ke energi meskipun kapasitasnya masih terbatas. Terlebih sekarang, kami sedang mempersiapkan beberapa perubahan. 

Baca juga : Soal Sampah dan Polusi, Anies Terusik Hatinya

Kenapa demikian? 
Karena kami merasa pengolaan sampah di Jakarta selama ini belum baik, dan itulah kenyataan yang saya terima sebagai fakta. Sebagai Gubernur yang bertugas, saya akan melakukan perubahan, dan roadmap-nya sedang disiapkan. Begitu roadmap-nya selesai, kami akan jalankan. Sampah ini menyangkut semua rumah tangga, industri, dan lain-lain. Alhasil, eksekusinya harus matang. 

Tri Rismaharani mau bantu menangani persoalan sampah di Jakarta. Bagaimana itu? 
Pada perhatiannya kami apresiasi. Meski demikian, biarlah Jakarta diurus DPRD dan Pemprov DKI Jakarta. Mungkin Pak Bestari itu lagi siap-siap mau pensiun. 

Pada 2021 Bantargebang overload. Bagaimana itu? 
Nanti itu ada pengurangan di sumbernya (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu). Justru yang paling penting perihal sampah ini adalah, jangan seperti sekarang. Selama ini yang dikerjakan di Jakarta hanya memungut sampah, bukan mengelola sampah. Hal tersebut yang kami tekankan. Kami mau mengelola, yang artinya dari mulai sumbernya sudah mulai ditata. 

Polusi udara di Jakarta sedang disorot. Bagaimana tanggapan Anda? 
Dalam musim panas ini, seperti tahun-tahun lalu, kami menyaksikan kondisi kualitas udara di Jakarta bisa dibilang poluted (tidak sehat). Nah, kami sedang menyiapkan solusi yang nantinya saya umumkan kalau sudah matang. 

Intinya, kalau sudah matang, kami umumkan langkah-langkah yang akan kami terapkan. Ujungnya pada pengurangan di sumber-sumber dan itu menyangkut pada masalah lalu lintas. 

Baca juga : Hendrawan Supratikno : Biasa-biasa Saja, Namanya Juga Politik

Adakah riset untuk masalah polusi? 
Adalah. Nanti pada saatnya akan kami umumkan langkah-langkah detailnya. 

Termasuk polusi dari Tol Jorr? 
Nah, itu sekalian ya. 

Ada saran ganjil genap? 
Itu juga salah satu yang akan difinalisasi. 

Sudah masuk ke perencanaan? 
Nanti semuanya terangkum dan segera kami umumkan. Hanya saja, sesuai kebiasaan saya, saya tidak akan umumkan sebagian-sebagian. Melainkan sudah lengkap semua, maka kami umumkan. 

Kapan diumumkan? 
Lebih cepat, maka lebih baik. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.