Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BNPB Gagap Menangani Bencana Akibat Anggarannya Minim

SUTOPO PURWO NUGROHO, Kepala Pusat Data, Informasi & Humas BNPB: Ancaman Bencana Meningkat, Tapi Anggarannya Turun

Kamis, 27 Desember 2018 13:27 WIB
BNPB Gagap Menangani Bencana Akibat Anggarannya Minim SUTOPO PURWO NUGROHO, Kepala Pusat Data, Informasi & Humas BNPB: Ancaman Bencana Meningkat, Tapi
Anggarannya Turun

 Sebelumnya 
Memang berapa sih anggarannya?
Tahun 2019 hanya mendapat Rp 610 miliar. Anda bisa bayangkan Rp 610 miliar untuk meng-cover selu¬ruh wilayah Indonesia. Tentu sangat berkurang, apalagi menangani per jenis bencana.

Apa tidak ada peningkatan anggaran disetiap tahunnya?
Anggaran jarang naik, ada APBN-P juga jarang kita dapat. Jadi kalau kita lihat politik anggaran, tidak mendukung penanggulangan bencana. Karena anggarannya kecil, apalagi di daerah, sangat minim. 

Contoh anggaran buat BPBD Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina itu di jalur subduksi. Daerahnya rawan gempa dan tsunami, sering ada siklon tropis yang ada di daerah sana sering melintas cuaca ekstrim.

Baca juga : DEDING ISHAK, Wakil Ketua Komisi VIII :Kami Selalu Naikkan Anggarannya, Alokasi Pemerintah Standar

Saya pernah hitung anggaran BPBD daerah, (besarannya) 0,002 persen dari APBD. Idelanya 1 persen untuk prabencana. Kalau terjadi bencana kan pakai dana darurat. Di daerah ada yang namanya Belanja Tidak Terduga, yang digunakan untuk darurat selama pemda-nya menetapkan masa tanggap darurat. Kami tidak menuntut 1 persen lah. 

Orang BNPB cuma 500, mau ngabisin anggaran segitu nggak bisa. Jadi, ya idealnya berapa, ditambahlah di atas. Kalau perlu Rp 2 triliun. Sementara dari APBN-P juga kami jarang dapat

Kebutuhan anggaran terbesar BNPB untuk apa saja?
Untuk tsunami perlu melanjutkan program peringataan masterplan yang dulu pernah dilakukan 2012 kemudian berhenti karena tidak ada dukungan dana. 

Baca juga : ACE HASAN SYADZILY, Jubir Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin : Khittahnya, NU Tidak Boleh Berpolitik Praktis

Demikian juga kita perlu masterplan penanganan banjir, erupsi, longsor. Kalau kita lihat politik anggaran, tidak mendukung penanggulangan bencana karena anggarannya kecil.

Sebenarnya bagaimana prediksi BNPB terkait bencana di Indonesia pada tahun depan?
Bencana yang bakal terjadi di Indonesia adalah banjir, longsor, dan puting beliung. Kemudian erupsi gunung berapi dan kekeringan. Pada tahun 2019 erupsi gunung berapi juga terjadi. 

Namun, waktunya saya tidak tahu. Salah satu gunung berapi yang akan erupsi adalah Gunung Krakatau. Apakah gempa bumi akan terjadi? Yah, bisa saja terjadi, tapi kami tidak tahu kapan waktunya.

Baca juga : Irfan Yusuf Hasyim, Juru Bicara Komite Khittah NU: Yang Ikut Pemilu 2019, PDIP Apa Partai NU Sih?

Kalau begitu banyak bencana yang diprediksi, bagaimana BNPB menutupi kekurangan anggaran?
Salah satunya cara menghimpun dana bantuan dari masyarakat. Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), maka kami akan mengumpulkan lembaga kemanusiaan, organisasi masyarakat, dan kementerian untuk membicarakan bantuan yang tepat guna bagi korban bencana alam. Koordinasi ini perlu dilakukan untuk memudahkan solusi mengatasi bencana. [NNM] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.