Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Polemik Jari Anies Di Konferensi Gerindra
Mohamad Taufik, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta: Aneh Kalau Orang Melaporkan Anies
Jumat, 21 Desember 2018 11:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, awal pekan lalu ikut menghadiri Konferensi Nasional Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Sebelum menghadiri acara itu, Anies secara resmi mengajukan izin ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun memastikan permohonan izin Gubernur Anies sudah memenuhi aturan. Tak ada persoalan.
Baca juga : YULIANTO, Komisioner Bawaslu Jabar : Nanti Kami Teliti Lebih Dalam Dulu
Persoalan justru muncul kala Anies mengakhiri pidatonya. Di acara itu, Anies mengacungkan ibu jari dan telunjuk. Salam dua jari ini sejatinya simbol dukungan The Jakmania untuk kesebelasan Persija Jakarta. Namun, belakangan, simbol ini kerap dipakai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Anies pun dilaporkan oleh Garda Nasional untuk Rakyat (GNR) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat atas dugaan kampanye terselubung. Anies dianggap menyalahgunakan jabatannya sebagai kepala daerah untuk mengampanyekan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu 2019.
Baca juga : WIRANTO, Menko Polhukam: Saya Sampaikan Apa Adanya, Bukan Ngarang
Praktis kasus ini memicu kontroversi. Pendukung Jokowi menilai itu sebagai pelanggaran. Sebaliknya banyak kalangan menilai biasa-biasa saja. Faktanya, banyak kepala daerah lainnya juga terang-terangan mendukung dan mengkampanyekan pasangan petahana. Berikut ini pernyataan komisioner Bawaslu Jabar Yulianto dan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik.
Anies Baswedan kan dilaporkan ke Bawaslu karena aksi salam dua jari di acara Gerindra. Apa tanggapan Anda?
Aneh aja. Jadi perlu dipahami dulu, Pak Anies saat itu hadir pada acara rapat koordinasi nasional. Isinya dalam rapat koordinasi nasional itu internal partai, bukan peserta kampanye. Jadi aneh saja kalau orang melaporkan Anies kampanye. Itu kan di acara rapat koordinasi. Kalau kampanye kan keluar, sementara ini acaranya untuk internal kami, yang hadir pun pakai ID card.
Baca juga : HINCA PANDJAITAN, Sekjen Partai Demokrat :Ada Upaya Untuk Menutupi Kasus Ini
Masak kampanye harus pakai ID card? Kan enggak mungkin. Karena ini rapat koordinasi internal, makanya pakai ID card. Yang hadir anggota legislatif dari kabupaten/kota sampai tingkat pusat, atau DPR. Kemudian anggota kami dari tingkat kecamatan sampai tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Lalu sayap-sayap partai.
Jadi enggak ada kampanye, lalu apa yang mau dilaporkan? Dan Pak Anies hadir ke rakornas itu tertib administrasi, dia sudah lapor ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tanggal 14 Desember. Walaupun enggak ada kewajiban untuk minta izin, tapi dia melaporkan, dan sudah diizinkan oleh Kemendagri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya