Dark/Light Mode

Kepala BPTJ Bambang Prihartono: ERP Siap, Ganjil Genap Hilang

Selasa, 13 November 2018 13:49 WIB
Kepala BPTJ Bambang Prihartono: ERP Siap, Ganjil Genap Hilang

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyarankan perpanjangan kebijakan ganjil genap hingga akhir tahun depan, untuk mengurangi kemacetan. Alasannya, kebijakan sistem jalan berbayar elektronik (Electronic Road Pricing/ERP) baru bisa diterapkan akhir 2019. Adapun kebijakan ganjil-genap di jalan tol, masih terus diterapkan.

Namun, BPTJ tengah mengevaluasi kemungkinan perpanjangan ganjil-genap di jalanan DKI Jakarta, setelah kebijakan tersebut berakhir. Sebelumnya, Pemprov DKI telah memutuskan memperpanjang kebijakan ganjil-genap, hingga 31 Desember 2018. Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 106 Tahun 2018. Lantas, apa komentar Kepala BPTJ Bambang Prihartono terkait hal ini? Simak obrolannya dengan Rakyat Merdeka. 

Apa benar sistem kebijakan ganjil-genap akan diperpanjang lagi?
Saya mau usul. Jadi kan kebijakan ganjil genap itu (diputuskan) Pak Gubernur Anies Baswedan sampai Desember mendatang. Nah, setelah Desember, kami tidak punya kebijakan lainnya. Sementara, kami sedang menyiapkan Electronic Road Pricing alias ERP. Tapi ERP ini kan tidak bisa segera. Minimal setahun lebih, baru kami implementasikan.

Baca juga : Menkopolhukam Wiranto: HTI Tetap Ingin Eksis

Oleh karena itu, sementara ERP belum dilaksanakan, maka BPTJ akan mengusulkan kepada Pak Anies agar kebijakan sistem ganjil-genap ini terus dilanjutkan, sembari menunggu kebijakan baru. Kalau ada kekosongan kebijakan dan kekosongan kebijakan, kondisi lalu lintas semakin memburuk. Sekarang saja, ada ganjil-genap hanya pagi dan sore, kondisinya memburuk dibandingkan waktu ada perhelatan Asian Games. Nah, kami sudah punya base marking.

Maksudnya base marking?
Kondisi lalu lintas di masa Asian Games . Jadi Energy of Asia itu membawa perubahan-perubahan di bidang transportasi. Ya seperti itulah semangatnya.

Usulan kebijakan ganjil genap itu jangka panjang, atau sementara saja?
Tidaklah (jangka panjang). Ganjil genap itu hanya sementara, tidak bisa terus-menerus. Jadi,  hanya untuk setahun dua tahun. Saat ini kan, kami sedang menyiapkan ERP. Nanti, kalau ERP jadi, ganjil genap otomatis hilang.

Baca juga : Erick Thohir: Pak Yusril Tak Ada Deal Politik

Untuk ERP, progresnya sudah sampai mana?
Ya kami tengah lakukan study-nya. Jadi baru kami lakukan. 

Lho, bukannya di depan Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan sudah dipasang?
Oh itu yang di DKI Jakarta. Jadi nanti ada ring 1, 2, dan 3. Nah BPTJ itu bicara di ring 3. Ring 1 dan ring 2 itu kebijakannya Pemprov DKI.

Ring 3 itu di mana saja?
Ring 3 itu nanti di perbatasan. Lokasi persisnya masih kita pelajari. Tapi, kira-kira, ada di perbatasan. Misalnya di perbatasan Bekasi, perbatasan Jakarta-Depok, dan perbatasan Jakarta-Tangerang. Jadi, di situ (lokasi) kami bekerjanya.

Baca juga : Kabasarnas M Syaugi: Operasi SAR Diperpanjang 3 Hari Lagi

Apakah biayanya hampir sama dengan ring 1?
Itu kan tergantung teknologinya. Tapi yang jelas,  proyek ini tidak dari APBN. Kami menggunakan dana swasta.

Soal ganjil genap di tol, bagaimana peningkatannya?
Tol itu ada tiga. Tol Jakarta-Cikampek, Tol Bekasi Barat, dan Tol Bekasi Timur. Tol Jagorawi ada di Cibubur.  Tol JakartaTangerang itu di pintu Tol Kunciran dua dan Tangerang dua. 

Tujuan peraturan ganjil genap kan untuk mengubah preferensi masyarakat, dari kendaraan pribadi  ke transportasi umum. Apakah transportasi umumnya sudah
siap?

Jadi begini. Kita ini kan bicara mengedukasi masyarakat mengubah gaya hidup. Saat ini, masyarakat sudah berada di kondisi (gaya hidup) zona nyaman, menggunakan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, kami perlu kebijakan (yang mendorong) dari sekarang, sambil kami membenahi angkutan massal. Jadi, jangan dibalik. Angkutan massal dulu, baru didorong. Yang seperti ini tidak bisa, sudah terlambat. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.