Dark/Light Mode

Tidak Disanksi, Cuma Dinasihati

Gibran Disayang Banteng

Selasa, 23 Mei 2023 08:14 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5). (Foto: Antara)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka penuhi panggilan DPP PDIP untuk diklarifikasi terkait pertemuan dirinya dan dukungan relawannya kepada capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Meski "disidang", Gibran tetap disayang Banteng. Buktinya, Putra sulung Presiden Jokowi itu, cuma dinasihati, tidak dikasih sanksi apapun.

Gibran tiba di Kantor Pusat PDIP sekitar pukul 10.25 WIB. Gibran datang seorang diri, menumpangi mobil hitam bernopol B 1072 ZF. Dia mengenakan kemeja merah dengan lambang Banteng di dada.

Kehadiran Gibran telah ditunggu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun. Keduanya menunggu Gibran di ruangan yang biasa digunakan untuk menyidang kader yang dinilai mbalelo.

Begitu tiba di ruangan tersebut, Gibran langsung mencium tangan Komarudin dan Hasto. Gibran duduk berhadapan dengan Hasto dan Komarudin. Mereka dipisahkan meja berbentuk persegi panjang, yang di atasnya tersaji makanan ringan. Ketiganya kemudian terlibat pembicaraan serius.

Sejam berlalu, ketiganya keluar ruangan dan menghampiri awak media untuk melakukan jumpa pers. Dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan, Gibran sudah memberikan penjelasan secara lengkap. Bahkan, Gibran juga telah meminta maaf dan memberikan klarifikasi.

"Kami sudah menerima seluruh penjelasan itu," kata Hasto.

Baca juga : Digitalisasi Ciptakan UMKM Yang Berdaya Saing

Hasto mengaku, pihaknya hanya memberikan nasihat kepada Gibran. Menurut dia, Komarudin Watubun juga sudah memberikan penjelasan kepada Gibran. “Kami ini kan partai gotong royong, partai musyawarah, di situ berbeda," jelas Hasto.

Hasto juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Gibran. Salah satunya ihwal banyaknya pihak yang melakukan dansa politik jelang Pemilu 2024. Mega, tegas Hasto, berpesan kepada Gibran untuk tetap waspada terhadap manuver-manuver politik. 

Kata Hasto, Mega juga mengingatkan bahwa sedianya berpolitik itu untuk membangun peradaban. "Pesan Ibu tadi, jelang Pemilu banyak dinamika politik, begitu banyak yang melakukan dansa-dansa politik,” jelas Hasto.

Hasto mengatakan, buntut kejadian ini, partainya mengatur pertemuan kepala daerah dari kadernya yang menerima tamu atau tokoh. Ke depannya kader PDIP kepala daerah menerima tamu di kantor hanya untuk kepentingan pekerjaan.

Pada kesempatan itu, Hasto juga memberikan dua buku kepada Gibran. Pertama, buku tentang geopolitik Soekarno berjudul Progressive Geopolitical Coexistence. Buku ini memuat hasil disertasi Hasto di Universitas Pertahanan yang diluncurkan, Sabtu, (20/5) lalu.

Buku kedua, berjudul 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’. Buku ini mengulas perjalanan Presiden RI ke-5 itu, tentang kecintaannya terhadap lingkungan dan kegemarannya pada tanam-tanaman.

Baca juga : Partai Garuda: Yang Bisa Jegal Bakal Capres, Cuma Partai Yang Mau Usung

Sementara pada kesempatan itu, Gibran membenarkan dirinya dipanggil Hasto cs mengenai pertemuan dirinya Prabowo beberapa waktu lalu. "Saya sudah menjelaskan kronologinya dari A sampai Z terkait pertemuan kemarin (dengan Prabowo)," ucap Gibran. 

Gibran bersyukur para elite banteng paham dan memberinya nasihat mengenai marwah partai yang perlu dijaga dari seorang kader. "Alhamdulillah, beliau-beliau dapat memahami itu. Sekali lagi terimakasih untuk masukan dan nasihatnya," sambung Gibran. 

Gibran menegaskan, manut terhadap arahan partai yang telah menghantarkannya menjadi orang nomor wahid di Solo itu. "Saya sebagai kader PDIP, sebagai kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan Ibu Ketua Umum," tegasnya.

Saat ditanya apakah pertemuan itu juga sudah dapat izin dari Presiden Jokowi? Gibran mengaku belum berkomunikasi dengan Jokowi ihwal pertemuannya dengan Prabowo. “Belum berkomunikasi dengan beliau (Jokowi) karena masih di Jepang,” katanya.

Sementara, Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menilai, keputusan PDIP tidak menjatuhkan sanksi terhadap Gibran dinilai penuh perhitungan. Menurutnya, PDIP berhitung betul pengaruh politik akan mungkin muncul apabila memberikan sanksi terhadap Gibran.

Untuk diketahui, Gibran bertemu dengan Prabowo di Angkringan Omah Semar Solo, Jumat (19/5) malam. Kedatangan Prabowo yang mengenakan kemeja putih disambut hangat Gibran. Pertemuan ini juga diramaikan oleh para relawan Gibran dan Jokowi.

Baca juga : Frank Kessie Cuma Semusim Di Barca

Kehadiran mereka ternyata untuk mendukung Prabowo sebagai capres 2024. Koordinator relawan Gibran, Kuat Hermawan Santosa menilai, Prabowo berkomitmen meneruskan gagasan Jokowi. "Usai melakukan konsolidasi di Loji Gandrung, konsolidasi Jateng dan Jatim kita mengerucutkan suara jadi satu nama Prabowo," tuturnya.

Dukungan relawan Gibran dan Jokowi disambut positif Prabowo. Menteri Pertahanan itu mengatakan dukungan tersebut merupakan kehormatan yang besar untuk dirinya. "Tidak menyangka. Sebuah kehormatan bagi saya,” cetus Prabowo. 

Ia pun mengatakan bahwa dukungan ini juga merupakan tantangan baginya untuk bekerja memenuhi harapan. "Tantangannya adalah kita yang didukung atau tidak memenuhi dan menjawab harapan-harapan bapak-bapak ibu-ibu sekalian," sambung mantan Danjen Kopassus itu. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.