Dark/Light Mode

Evakuasi Korban Lion Air JT-610

Kabasarnas M Syaugi: Operasi SAR Diperpanjang 3 Hari Lagi

Kamis, 8 November 2018 12:57 WIB
Evakuasi Korban Lion Air JT-610 Kabasarnas M Syaugi: Operasi SAR Diperpanjang 3 Hari Lagi

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan SAR Nasional (Basarnas) memutuskan kembali memperpanjang  operasi pencarian dan evakuasi korban serta pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/11). Perpanjangan masa pencarian tersebut berlangsung selama 3 hari, terhitung Rabu (7/11). Masa operasi SAR pertama kali diperpanjang 3 hari pada Senin (5/11/2018). Sejak pesawat Lion Air tersebut mengalami kecelakaan, hingga hari ini, operasi SAR sudah berlangsung selama 11 hari. Khusus perpanjangan kedua ini, pencarian hanya melibatkan tim Basarnas. Mengapa demikian? Simak penuturan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi kepada Rakyat Merdeka, di dalam helikopter, saat meninjau lokasi penemuan badan pesawat Lion Air di Tanjung Pakis, Karawang. 

Kalau dalam operasi perpanjangan ini hanya melibatkan Basarnas saja, lantas bagaimana dengan tim lainnya?
Selain tim Basarnas, potensi-potensi SAR seperti TNI, Polri, Pertamina, Bakamla, Bea Cukai, KPLP, Pol Air, dan relawan-relawan kami ucapkan terima kasih, dan penghargaan serta apresiasi yang tinggi. Saya bangga dengan mereka, khususnya ketika di lapangan. Sangat tinggi dedikasinya, semangatnya, dan sinergitasnya. Rekan-rekan bisa lihat, masyarakat juga bisa lihat, sehingga sampai Rabu (7/11), kami bisa mengevakuasi 186 kantong jenazah.

Sekarang, korban memang masih ada lagi di laut. Tapi, belum tahu jumlahnya berapa, mengingat tren penemuan ini sudah semakin menurun. Jadi saya ulangi, operasi pencarian diperpanjang tiga hari khusus untuk Basarnas. Kami akan tetap buka posko di sini. Di lapangan, tidak ada yang berubah dari Basarnas.

Baca juga : Menkeu Sri Mulyani Menangis

Jadi tidak ada evaluasi dulu untuk tim lainnya?
Minggu depan, kami akan melakukan evaluasi dengan potensi-potensi SAR tersebut. Untuk melihat apa kekurangannya,  dan apa yang perlu ditingkatkan untuk kerja sama mendatang. Jadi, sudah sejak kemarin malam, kami serahkan 186 kantong jenazah kepada tim DVI Polri.

Berapa kekuatan yang diturunkan oleh Basarnas?
Saya ulang lagi, bahwa kami ada 220 tim Basarnas. Kemudian penyelamnya, total ada 60 orang yang siap sedia setiap saat. Yang dikirim ke sana 40 orang, sementara 20 orang sisanya standby di sini. Jadi, sangat cukup untuk melanjutkan operasi tiga hari ke depan.

Dalam perpanjangan kedua ini, apakah pola operasinya akan sama dengan sebelumnya?
Kalau pola operasi tetap sama. Karena kami sudah paham lokasi dan areanya, yaitu di radius 250 meter. Cuma, kapal Pertamina sudah tidak ada di situ. Sebab, mereka harus melaksanakan tugas lain. Jadi, di situ hanya Basarnas. Karena kami memiliki peralatan juga, memiliki tim penyelam juga, jadi tidak masalah. Karena kami sudah tahu lokasi, dan sudah semakin sedikit yang bisa ditemukan, sehingga tidak ada kesulitan lagi. Termasuk, siapa tahu dalam tiga hari ini kami sisir tempat-tempat lain. Jadi, kalaupun itu masih ada, kami sudah ada di situ.

Baca juga : Pramintohadi: Usulan Pembentukan Mahkamah Penerbangan Siap Dikaji

Setelah perpanjangan ini kan proses pencariannya masih bisa dilanjutkan lagi. Lalu, apa parameternya untuk memutuskan apakah proses ini dihentikan atau tidak?
Yang utama adalah korban. Kalau kemungkinan masih ada dan bisa ditemukan, maka akan diperpanjang. Contohnya, pada waktu hari ke tujuh dan sekarang ini. Tapi, kalau korban itu misalnya besok kami tidak dapat, maka kami tunggu satu hari lagi. Kalau tidak ada, ya kami tutup. Jadi, kalau sudah tidak ada yang dicari, ya kami selesai di situ. 

Kemarin, alhamdulillah keluarga korban difasilitasi oleh TNI. Mereka diberangkatkan dengan dua kapal besar TNI Angkatan Laut menuju ke lokasi, untuk berdoa bersama dan tabur bunga. Saya pun bertemu dengan mereka yang ada di kapal Banjarmasin itu, untuk memberitahukan mekanisme apa yang sudah dikerjakan di lapangan dan ke depan. Mereka paham. Apalagi, mereka melihat sendiri di lokasi tersebut, begitu banyak kapal dan para penyelam yang semuanya mencari korban.

Kan tinggal Basarnas yang masih di lapangan. Lalu, posko yang di sana tetap ada atau bagaimana?
Kalau posko yang di sini (Tanjung Priok), tetap untuk Basarnas. Kalau rekan-rekan yang lain, kami persilakan. Lalu, untuk yang di Tanjung Pakis juga tetap. Di sana ada kantor SAR dari Bandung. Siapa tahu dalam penyisiran tersebut, misalnya dalam tiga hari ke depan, masih ada korban yang ditemukan oleh nelayan sehingga bisa diterima. Jadi, tetap dibuka dua posko ini, Posko Tanjung Priok ini dan Tanjung Pakis. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.