Dark/Light Mode

Penyataan Menteri Rudiantara Apa Masuk Pidana Pemilu?

Johnny G Plate: ASN Harus Netral, Mereka Telah Membelokkan

Minggu, 3 Februari 2019 13:54 WIB
Penyataan Menteri Rudiantara Apa Masuk Pidana Pemilu? Johnny G Plate: ASN Harus Netral, Mereka Telah Membelokkan

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara, dalam acara internal yang membahas desain sosialisasi Pemilu 2019 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1) lalu menuai polemik. Di acara internal itu, Rudiantara meminta masukan kepada semua pegawai tentang dua buah desain yang diusulkan untuk Gedung Kemenkominfo dengan jalan voting.

Namun ketika ingin memberikan kesempatan kepada anak buahnya untuk memilih, Rudiantara memberi opsi untuk memilih nomor 1 atau nomor 2. Keriuhan pun terjadi. Sebab pegawai Kemenkominfo sepertinya mengasosiasikan ini seperti pilihan dalam Pilpres 2019. Menanggapi keriuhan itu, Rudiantara kemudian meminta agar pemilihan ini tidak dikaitkan dengan politik. Meski begitu, dia tetap memberikan opsi pilihan itu nomor 1 atau nomor 2.

Rudiantara kemudian meminta perwakilan pegawai, yang memilih desain nomor 1 dan nomor 2 untuk maju. Polemik dimulai saat pe¬gawai yang memilih nomor 2 diminta menjelas¬kan alasannya kenapa memilih 2.
Saat menjelaskan, ibu muda itu malah memberi penjelasan bukan terkait desain, melainkan terkait dengan pilihannya pada Pilpres 2019.

Baca juga : GEMBONG WARSONO : Februari Ini, Anggota Fraksi PDIP Mau Lapor

Menteri Rudiantara pun tercengang mendengar jawaban tersebut.Tak lama setelah itu Rudiantara melontarkan pertanyaan sindiran kepada pegawai yang memilih nomor 2 tersebut. “Bu, Bu, yang bayar gaji Ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Hah?” seru Rudiantara.

Wanita tersebut kemudian membalikkan badan, berusaha menjawab. Namun belum rampung menjawab, Menteri Rudiantara langsung menimpalinya. “Bukan yang keyakinan ibu (kan yang menggaji)? Ya sudah makasih,” ujar Rudiantara. Penggalan video ini banyak beredar di dunia maya, hingga menuai polemik. Menteri Rudiantara dianggap dapat mempengaruhi netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam Pilpres 2019.

Selain itu, pernyataan ini dipermasalahkan, karena gaji ASN tak semestinya dikaitkan dengan pilihan politik. Banyak juga warganet yang menyesalkan pernyataan Rudiantara, karena disampaikan saat bertugas sebagai Menkominfo. Lantas bagaimana pandangan kubu paslon nomor urut 01 dan 02 tekait pernyataan tersebut? Berikut penuturan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jhonny G Plate, yang mewakili pandangan kubu paslon 01.

Baca juga : PAHALA NAINGGOLAN : Mereka Malas-malasan Laporkan LHKPN

Bagaimana penilaian TKN soal pernyataan Menkominfo tersebut?
Mereka (kubu yang mempersoalkan pernyataan Menteri Rudiantara) membelokkan substansi omongannya Pak Menkominfo. Subtansinya itu bukan soal siapa yang bayar gaji, tapi soal ASN yang harus netral. Karenanya, pada saat ASN menyatakan memilih salah satu pihak, Pak Rudiantara membuat analogi, dia nanya ‘kamu yang bayar gaji siapa? Yang bayar ini pemerintah, yang bayar itu negara dari uang rakyat, jadi harus netral’.

ASN itu harus menjaga kekompakan, harus tetap menjaga kesatuan. Itu yang dimaksud Pak Rudiantara. Apakah itu salah? Kan enggak. Tapi kalau dipenggal jadi, ‘yang bayar gaji siapa? Yang bayar gaji itu pemerintah, lalu kalau begitu harus pilih Jokowi’, kan enggak begitu bunyi aslinya. Semua orang juga tahu gaji itu dari APBN, dari uang rakyat kok.

Jadi menurut Anda video yang beredar itu sudah diedit dengan tujuan menyudutkan pasangan capres-cawapres jago partai Anda?
Iya. Jadi jangan dipenggal-penggallah, ini bisa jadi hoaks kan kalau begitu. Yang disampaikan harus lengkaplah, tonton dulu videonya sampai habis supaya paham betul. Karena konteksnya kan bukan itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.