Dark/Light Mode

Angka Golput Pemilu 2019 Bakal Melonjak

HARIS AZHAR : Golput Naik Ketika Ada Calon Petahana

Rabu, 6 Februari 2019 10:17 WIB
Angka Golput Pemilu 2019 Bakal Melonjak HARIS AZHAR : Golput Naik Ketika Ada Calon Petahana

 Sebelumnya 
Apa tanggapan Anda terkait dengan semakin besarnya angka golput dari setiap Pemilu? 
Saya punya datanya ya. Jadi kalau Pemilu yang ada kontestan petahananya kayak di 2009, ketika SBY maju lagi. Itu orang yang tidak memilih paslon petahana atau yang lainnya itu tinggi. 

Berarti hal seperti ini wajar saja jika ada calon petahana? 
Sebetulnya kalau dari data statistik, para paslon jangan pada baper (terbawa perasaannya) juga. Santai saja. Terutama para pendukung-pendukung petahana itu, ya mereka harus terima risiko. 

Maksudnya terima risiko itu bagaimana? 
Jadi mereka harus terima, kalau ada petahana yang maju dalam pemilu ya di satu sisi dia menguntungkan, karena secara politis mereka menguasai ke institusi-institusi. Tetapi disisi yang secara disaat yang bersamaan itu menunjukan bahwa publik juga boleh melihat dan mengkritik hal itu. 

Baca juga : NOVEL BAMUKMIN : FPI & NU Sama Hanya Dalam Masalah Kultur

Lantas Anda sendiri akan golput? 
Saya sih bakal golput, tidak memilih dua-duanya. Nanti jika tetap ada presiden ya iya pasti itu, tapi kalau makin signifikan jumlah golput, artinya itu penanda bagi penguasa, bahwa mereka jangan jemawa jadi penguasa, artinya mereka gagal menarik orang untuk memilih mereka. 

Kenapa Anda memilih golput? 
Anda lihat dua calon yang ada itu. Dua pasangan yang ada, tidak merepresentasikan apa yang jadi persoalan kita di masyarakat. Nah Anda boleh coblos di pinggir-pinggir. Anda datang ke TPS Anda juga, kan, sudah berkontribusi. 

Lalu bagaimana dengan masyarakat? 
Saya usulkan, masyarakat tak usah takut, kalau capres yang maju itu orang-orang yang tidak punya komitmen, tidak punya pengalaman, tidak pernah berdarah-darah berkeringat lawan korupsi mereka tidak perlu kita pilih. Lihat di Makassar mereka coblos kotak kosong. Kalau kita berhasil seperti di Makassar memilih kotak kosong dan itu signifikan maka kita tunjukkan kepada mereka kita tidak percaya sama latar belakang mereka. 

Baca juga : MARSUDI SYUHUD : NU & FPI Berbeda, Berdirinya Saja Beda

Lho kok Anda jadi mengajak masyarakat untuk ikut-ikutan golput. Apa sih tujuannya? 
Tujuannya untuk menunjukkan bahwa kita masyarakat itu jadi suara ketiga. Suara ketiga itu adalah suara yang mencoblos kedua duanya, atau suara yang tidak memilih keduanya-duanya . Kita mau kasih pesan kepada siapapun yang menang, bahwa, kalian itu enggak pantes, kalian enggak dipilih, kalian itu hanya memanfaatkan sistem yang tidak transparan tidak terbuka kepada masyarakat. 

Anda tidak khawatir akan dituduh sebagai provokator golput nantinya? 
Itu bukan  provokator itu opsi. Masa saya (yang memutuskan golput) enggak boleh ngomong. Lantas saya boleh ngomongnya apa? Ayo pilih nomor satu atau nomor dua aja gitu? Kalau kalian mengatakan saya cuma bikin berisik. Lho demokrasi itu memang berisik. Kalau mau berdemokrasi tapi tidak boleh berisik itu namanya bukan demokrasi. 

Mereka yang menggunakan hak pilih kerap mengatakan mereka yang golput di pemilu nanti dilarang untuk mengkritik atau menuntut macam-macam pada presiden terpilih. Pembelaan Anda apa? 
Tiket kita untuk menuntut negara itu dari konstitusi kita sebagai warga negara, bukan tiket yang dari kertas coblos. Saya mengajak semua warga, kita lebih penting mempersiapkan diri untuk berhadapan dengan siapa yang akan jadi presiden, bukan sibuk memilih yang mana, atau sibuk menjustifikasi pilihannya masing-masing. Hari ini kita dipaksa untuk menjadi pendukung 01 atau pendukung 02, netral tidak boleh, argumentasi dibikinlah macem macem, fitnah tanpa verifikasi. Jadi situasi seperti ini kayak kita ini orang berdosa, jadi kalau tidak pilih 01 dianggap pilih 02, begitu juga sebaliknya, ini menurut saya sudah ajaib. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.