Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Performa ISP: Antara Janji dan Realisasi

Sabtu, 12 Februari 2022 12:49 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Beban berat masih harus ditanggung penduduk bumi akibat pandemi Covid-19 di tahun 2021. Seluruh sektor mengalami dampak tekanan yang luar biasa, tak terkecuali bagi Indonesia. Mulai dari kesehatan, sosial, hingga merembet ke ekonomi.

Semester kedua tahun 2021, menjadi masa yang penuh drama. Di bulan Juli, terjadi gelombang Covid-19 varian Delta, dan di bulan Desember sudah mulai dihantui oleh Covid-19 varian Omicron.

Pemerintah pada akhirnya memberlakukan kembali beberapa pembatasan untuk menekan penyebaran virus tersebut. Mulai dari pembatasan mobilisasi masyarakat keluar daerah, penerapan protokol kesehatan secara ketat, dan lain sebagainya.

Dampaknya, masyarakat dituntut untuk lebih banyak beraktivitas dan menikmati liburan di rumah, menahan diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu.

Baca juga : Peringatan HPN, FPKB : Media Jangan Terjebak Pada Clickbait

"Internet akhirnya tetap menjadi tumpuan pelbagai aktivitas di masa pandemi ini. Buntutnya dari peningkatan kebutuhan internet di rumah tangga, kompetisi penyedia layanan internet terutama fixed broadband menjadi semakin ketat," ujar General Manager Enciety Business Consult, Don Rozano, Sabtu (12/2).

Semua penyedia layanan internet mengumbar janji untuk melayani pelanggan dengan prima. Namun, seperti apa yang dirasakan dan diterima pelanggan sesungguhnya?

Enciety Business Consult (EBC) rutin melakukan pengukuran kecepatan internet pada beberapa pelanggan dari 9 provider penyedia layanan fixed broadband di Indonesia.

Hasilnya menunjukkan, dalam periode Juni hingga Desember 2021, kesenjangan kecepatan antara upload dan download Biznet terlihat semakin lebar.

Baca juga : Tindak Pelaku Kekerasan Seksual, Aparat Jangan Tebang Pilih!

Di akhir 2021, kecepatan upload dan download Biznet pada paket 75 Mbps masing-masing sebesar 23,20 Mbps dan 30,60 Mbps (selisih sekitar 7,40 Mbps).

Hal tersebut sangat berbeda dengan kondisi di bulan Juni 2021 lalu, di mana kecepatan upload mencapai 34,04 Mbps dan download 34,64 Mbps (selisih sekitar 0,60 Mbps). Padahal, Biznet selalu mengklaim bahwa kecepatan upload dan download yang diberikan pada pelanggan adalah simetris.

Berbeda halnya dengan IndiHome yang sedari awal memang tidak menawarkan kecepatan upload dan download yang simetris. Namun justru tren selisih kecepatan upload dan download IndHome semakin menyempit.

Jika pada bulan Juni 2021 kecepatan upload IndiHome paket 20 Mbps sebesar 3,70 Mbps dan download 18,32 Mbps (selisih sekitar 14,62 Mbps), maka pada Desember 2021, kecepatan upload-nya menjadi 7,69 Mbps dan download-nya 21,43 Mbps (selisih 13,74 Mbps).

Baca juga : Pesantren Jajaki Ekspor Produk Makanan Halal

Dengan semakin menyempitnya selisih tersebut membuat rasio upload dan download IndiHome yang 6 bulan lalu 1:5 menjadi 1:3.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.