Dark/Light Mode

Kumpul Lebaran, Sri Mul Joget Ambyar Bareng Anak Cucu

Jumat, 6 Mei 2022 10:37 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) saat joget ambyar bareng keluarga besar di momen Lebaran 2022. (Foto: Facebook)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) saat joget ambyar bareng keluarga besar di momen Lebaran 2022. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak cara mengisi libur Lebaran, dengan bergembira bersama keluarga. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memilih joget bersama keluarga besarnya, dalam acara kumpul Lebaran di Semarang, Jawa Tengah.

Tiga generasi berjoget Ambyar, dengan iringan lagu Mendung Tanpo Udan dari Ndarboy Genk, ciptaan Kukuh Prasetya Kudamai.

"Tema Lebaran 2022 keluarga Satmoko adalah WFH (Waktu Family Healing). Setelah dua tahun didera pandemi, alhamdulillah Lebaran 2022 kami dapat bertemu kembali secara fisik. Kumpul keluarga adalah family healing, penyembuhan bersama," ungkap putri pasangan Prof. Satmoko (alm) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (alm), melalui akun Instagramnya, Jumat (6/6).

Sri Mul pun lantas mengomentari isi lagu Mendung Tanpo Udan (Mendung Tanpa Hujan, Red- Jawa).

Baca juga : Lestari: Lebaran Momentum Perkuat Persatuan Bangsa

Lagu itu sebetulnya penuh kesedihan, karena mengisahkan sepasang kekasih yang gagal merajut asa hingga ke pelaminan. Namun, dibawakan dengan riang gembira.

Berikut syair lagu tersebut: 

Awakdewe tau nduwe bayangan (Kita berdua pernah punya bayangan)

Mbesok yen wis wayah omah-omahan (Nanti kalau sudah berumah-tangga)

Baca juga : Mudik Lebaran Jadi Momentum Transisi Menuju Endemi

Aku moco koran sarungan (Aku baca koran sambil pakai sarung)

Kowe blonjo dasteran (Kamu belanja sambil pakai daster)

Nanging saiki wis dadi kenangan (Namun sekarang sudah jadi kenangan)

Aku karo kowe wis pisahan (Aku dan kamu sudah berpisah)

Baca juga : Jelang Lebaran, Apical Group Gelar Bazaar Migor Murah

Aku kiri, kowe kanan (Aku kiri, kamu kanan)

Wis bedo dalan (Sudah beda jalan)

"Orang Jawa dan Indonesia memang jenaka dan kreatif. Meski patah hati (ambyar), ekspresinya tetap ringan, kocak dan jenaka. Itu yang membuat Indonesia manusiawi dan resilience (liat dan kuat). Waktu bersama keluarga…priceless!" pungkas menteri kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 itu. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.